4 December 2025 11:35
Jakarta: Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 kembali menegaskan pentingnya memperkuat transformasi ekonomi nasional melalui sinergitas lintas sektor. Acara yang digelar di Graha Basfara Isyana, Jakarta, Jumat, 28 November 2025, itu, mengusung tema Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pandangan optimistis terhadap prospek perekonomian nasional. Ia menyebut stabilitas nasional yang terjaga, pertumbuhan yang relatif tinggi, serta sinergi kebijakan yang kuat telah menjadi fondasi penting dalam menjaga ketahanan ekonomi.
BI memproyeksikan perekonomian Indonesia tumbuh pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2025. Kemudian diproyeksikan meningkat pada 2026 dan 2027 hingga mencapai 5,9 persen pada batas atas.
Pertumbuhan tersebut didorong konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan kinerja ekspor yang solid. Sementara inflasi diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran. Stabilitas nilai tukar, cadangan devisa, dan sistem keuangan juga diperkirakan berada dalam kondisi sehat.
Menurut Perry, sektor ekonomi digital seperti e-commerce, digital banking, dan uang elektronik akan menjadi salah satu mesin pertumbuhan utama dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Gubernur BI menegaskan perlunya mempercepat transformasi struktur ekonomi melalui lima fokus sinergi kebijakan:
1. Menjaga stabilitas makroekonomi sambil mendorong permintaan domestik.
2. Mengakselerasi hilirisasi dan industrialisasi berbasis ekonomi kerakyatan.
3. Memperluas pembiayaan produktif dan pendalaman pasar keuangan.
4. Mempercepat pembangunan ekonomi dan keuangan digital.
5. Memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan internasional.
“Kuncinya hanya satu: sinergitas. Dengan sinergitas itu, InsyaAllah kinerja ekonomi Indonesia tahun 2026 dan 2027 akan lebih baik,” kata Perry.

(Presiden Prabowo Subianto. Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto juga hadir langsung bersama para pemimpin lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, perwakilan otoritas keuangan, duta besar negara sahabat, serta para pemangku kepentingan strategis dari sektor publik maupun swasta.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyambut baik tema PTBI 2025 yang dinilainya relevan dengan arah pembangunan nasional. Ia menilai paparan Menteri Koordinator Perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang tetap menjanjikan di tengah ketidakpastian global.
“Saya kira paparan-paparan tadi sangat lengkap, sangat detail, dan memberi gambaran objektif mengenai kondisi ekonomi kita yang cukup menenangkan,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengelola kebijakan ekonomi nasional yang dinilai berhasil menjaga stabilitas dan kepercayaan publik sepanjang 2025. Ia menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi nasional adalah hasil kerja kolektif dari seluruh pemangku kepentingan.
“Keberhasilan ini bukan milik satu pihak saja. Ini hasil gotong royong semua elemen bangsa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, BI memberikan TPID Award, TP2D Championship, serta BI Awards 2025 kepada lebih dari 40 institusi. Penghargaan tersebut ditujukan bagi pemerintah daerah dan mitra strategis yang dinilai berhasil menjaga stabilitas inflasi, mengakselerasi digitalisasi transaksi, serta memperluas layanan sistem keuangan yang inklusif bagi masyarakat. Melalui penghargaan itu diharapkan dapat memperkuat komitmen pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global.
(Farouq faza bagjawan alnanto)