Jakarta: Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango dipusingkan dengan masalah etik yang menimpa wakilnya, Nurul Ghufron. Permasalahan ini membuatnya sampai tidak nyaman bekerja.
"Saya rasa enggak nyaman banget selaku pemimpin di lembaga ini,” ujar Nawawi, Kamis, 16 Mei 2024.
Nawawi prihatin dengan kondisi KPK saat ini. Bukannya fokus memberantas korupsi, malah muncul persoalan baru di internal setelah kasus Firli Bahuri.
"Bukannya menunjukkan kerja-kerja pemberantasan korupsi, malah menyajikan seperti ini kepada masyarakat," katanya.
Dia mengaku memberikan jawaban yang sama saat diperiksa oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait dugaan pelanggaran etik Nurul Ghufron. Jawabannya tidak tahu mengenai masalah Nurul Ghufron.
“Saya pernah diklarifikasi oleh Dewas sebelumnya dan sudah sampaikan saya tidak tahu menahu sama urusan itu kemudian dipanggil juga jadi saksi. Ya saya ulangi juga pernyataan saya, saya enggak tahu menahu,” ucapnya.
Sebelumnya, Dewas KPK berharap persidangan etik Komisioner Lembaga Antirasuah Nurul Ghufron rampung dengan cepat. Namun, target vonisnya belum ditentukan.
“Kalau cepat (vonisnya) ya bisa ya,” kata anggota Dewas KPK Harjono di Kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Mei 2024.
Harjono mengatakan persidangan etik Ghufron akan digelar lagi pada Kamis dan Jumat, pekan ini. Eks akademisi itu akan diberikan kesempatan untuk membela diri di depan majelis.
“Ya karena kalau jumat itu adalah mendengarkan pembelaan Pak Ghufron (pada hari Jumat) ya setelah itulah setelah hari Jumat (vonisnya),” ujar Harjono.