Fundamental Kuat, Ekonomi RI Kokoh di Tengah Demonstrasi

1 September 2025 10:47

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui bahwa kondisi belakangan ini akibat demonstrasi membuat bangsa Indonesia terpukul di tengah upaya membangun ekonomi. Namun secara fundamental,  Indonesia masih mempunyai ketahanan yang solid.

"Terkait situasi terkini dengan fundamental ekonomi yang solid. Pemerintah yakin dampak dan dinamika sosial politik yang terjadi terhadap ekonomi harapannya bersifat jangka pendek dan pemerintah terus mendorong optimistis untuk jangka menengah dan jangka panjang," ujar Airlangga, dalam program Breaking News Metro TV, Senin, 1 September 2025.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi nasional RI tidak di bawah limah persen pada kuartal II 2025. Pertumbuhannya tercatat 5,12 persen secara year on year (yoy).

 

Baca: Pertamax Turbo Turun, Ini Harga BBM Pertamina per 1 September 2025

"Dan dengan indikator utama seperti hari ini kita monitor Purchase Manager Index (PMI) Manufactur ini sudah balik di atas 51,5 persen," tutur Airlangga. 

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) juga terpantau masih relatif stabil. Nilai tukar Rupiah tercatat pada angka Rp16.490 per USD.

Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih berada pada tren positif. Meskipun ada penurunan akibat demo, IHSG masih tercatat pada level 7.000-an.

"Minggu kemarin kita ketahui pada 25 Agustus 2025, indeksnya 7.926, menguat 0,87 persen. Pada 28 Agustus, 7.952, menguat 0,2 persen. Kemarin pada Jumat, 29 Agustus, saat demo besar itu turun 1,53 persen atau 7.830," kata Airlangga.
Baca: BI Jamin Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Sektor Konsumsi Masih Kuat

Menurut Airlangga,  konsumsi domestik masyarakat masih kuat. Kenaikan belanja retail terus mendorong stimulus daya beli hingga menjelang Natal.

"Mobilitas masyarakat tetap tinggi. Kenaikan belanja retail baik offline maupun online naik. Pemerintah terus mendorong stimulus untuk daya beli, terutama menjelang nanti Natal dan tahun baru," ujar politikus Golkar itu.

Pada satu sisi, konsumsi tinggi juga didorong banyaknya program diskon 17 persen selama Agustus 2025. Banyak perusahaan retail yang menyelenggarakan event untuk menggenjot perdagangan.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)