Ketum Foksi Heran 'Dirty Vote' Dirilis di Masa Tenang

13 February 2024 21:40

Ketua Umum Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi). N Natsir Sahib mengaku heran film dokumenter 'Dirty Vote' dirilis di masa tenang Pemilu 2024. Menurutnya, dalam film tersebut tidak mewakili fakta-fakta yang ada sebab berdasarkan kutipan media. 

"Di sana menggunakan diksi kata yang menyudutkan," kata Natsir dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Selasa, 13 Februari 2024. 

Natsir menyatakan perilisan film dokumenter 'Dirty Vote' memiliki potensi masalah di kemudian hari. "Kalau seandainya nanti siapapun yang menang karena melihat Dirty Vote ini, salah satu paslon bisa menjadikan alasan Dirty Vote ini seolah-olah dasar bahwa kecurangan itu benar-benar ada," jelasnya
 

Baca Juga: Bawaslu Sarankan Masyarakat Tonton 'Dirty Vote'

Ketum Foksi itu menyebut film 'Dirty Vote' sebagai perbuatan yang jahat untuk mendiskreditkan pemilu. Sehingga, Pemilu 2024 seolah-olah pasti ada kecurangan. 

"Saya menyampaikan laporan ini murni bentuk kritikan saya terhadap permasalahan kebangsaan dan potensi yang akan terjadi di kemudian hari karena munculnya film Dirty Vote ini," ujar Natsir.

Diketahui, tiga pakar hukum yang terlibat di film dokumenter 'Dirty Vote' dilaporkan ke polisi oleh Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi). Laporan itu dilayangkan ke Mabes Polri dengan terlapor Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari, Bivitri Susanti, beserta Dandhy Dwi Laksono selaku sutradara film.

Pelapor menilai film yang membahas kecurangan Pemilu 2024 itu telah merugikan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ikut berkontestasi di Pemilu 2024.

Pelapor juga menduga ada pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh keempat orang di film 'Dirty Vote'. Terlebih, film itu dirilis pada masa tenang menjelang hari pencoblosan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)