1 February 2024 11:08
Makin intensnya kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah daerah menjelang Pemilu dituding sarat dengan nuansa politis dan menimbulkan kecurigaan publik. Tak jarang masyarakat menilai gestur Jokowi akhir-akhir ini identik dengan kampanye terselubung yang dibalut dengan kegiatan pemerintah dan kebijakan negara.
Rekam jejak dan giat politik Joko Widodo kian hari kian mencemaskan publik. Terlebih, semakin mendekati hari pemungutan suara atau menjelang berakhirnya masa kampanye. Sang Kepala Negara justru makin sibuk, seperti layaknya kampanye dalam upaya mendekati publik melalui sejumlah kegiatan dan kebijakannya.
Upaya yang paling nyata adalah aktivitas bagi-bagi bantuan sosial (bansos) di sejumlah daerah yang dilakukan oleh Presiden sendiri. Belum lagi kebijakan menaikkan gaji ASN, TNI, Polri, yang sangat bernuansa politis, hingga gestur kebepihakkan Presiden Jokowi bersama ketua parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
"Pak Jokowi kan kunker, saya tahu saya tidak mengkampanyekan Prabowo-Gibran. Pak Presiden sampai sekarang enggak bilang harus dukung Prabowo-Gibran," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Pengamat: Sikap Jokowi Demi Pemilu Satu Putaran |