Akui Kecolongan, Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Impor Ilegal

17 July 2024 13:52

Wakil Ketua Umum Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia Wisnu W. Pettalolo buka suara soal rencana pemerintah yang ingin membentuk Satgas Impor Ilegal. Wisnu mengatakan satgas tersebut dibentuk agar tak ada lagi barang impor ilegal masuk ke Indonesia.

"Statement dari Pak Menteri Perdagangan sudah jelas, jadi ini kalau mau dikatakan pembiaran tentunya tidak, ini kecolongan," kata Wisnu dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Rabu, 17 Juli 2024. 

Menurutnya, Satgas Impor Ilegal perlu dibentuk supaya seluruh kegiatan impor bisa diawasi. Sebab, adanya impor ilegal membuat industri dalam negeri terganggu. 

"Oleh karena itu, Kadin bersama para asosiasi yang terdampak dalam kondisi ini, semua akhirnya berkoordinasi dengan pemerintah untuk Satgas Impor Ilegal," ujar Wisnu.
 

Baca juga: Pemerintah Diminta Atasi Impor Ilegal si Biang Kerok PHK

Wisnu mengungkap kondisi ini perlu diantisipasi. Untuk itu, pembentukan Satgas Impor Ilegal dinilai sangat penting. 

"Yang jelas di sini pemerintah dan pelaku usaha bersama-sama membentuk Satgas Impor Ilegal ini untuk pengawasannya," tuturnya. 

Nantinya, Satgas Impor Ilegal akan melibatkan Kementerian Perdagangan, pengusaha, kepolisian, hingga kejaksaan. Wisnu berharap pembentukan satgas ini bisa mengatasi permasalahan impor di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menegaskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membentuk satuan tugas (Satgas) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk menghadang banjirnya produk impor ilegal.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Zulhas itu menyampaikan dirinya bersama dengan Kadin menemukan data impor yang jomplang antara data dari luar negeri dan data yang berasal dalam negeri.

"Data impor kita kalau dari luar dengan data yang ada di dalam negeri bedanya jauh, jomplang. Jadi impor kita misalnya USD100 juta data kita BPS, data dari luar bisa USD300 juta," ucap Zulhas saat ditemui di Kantor Kemendag, Selasa, 9 Juli 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)