31 July 2024 19:32
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran pada Rabu, 31 Juli 2024, pagi waktu setempat. Hal ini dikonfirmasi media pemerintah di Iran.
Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah gedung tempat mereka tinggal diserbu. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian pada Selasa lalu.
Hingga kini, penyebab kematian Haniyeh sedang diselidiki oleh pihak berwajib Iran, dan hasilnya akan segera diumumkan. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan ini, namun peristiwa tersebut diprediksi meningkatkan ketegangan, tidak hanya bagi Hamas dan Hizbullah tapi juga Iran yang mendukung kedua kelompok tersebut.
Pihak Israel pun belum memberikan tanggapan atas tewasnya pemimpin Hamas. Seperti diketahui, Ismail Haniyeh terpilih sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 2017, menggantikan pemimpin sebelumnya, Khaled Meshaal.
Haniyeh menjadi tokoh terkenal setelah menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, setelah kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen. Haniyeh dinilai sebagai sosok yang pragmatis dan tinggal di pengasingan serta membagi waktunya antara Turki dan Qatar.
Haniyeh juga menjaga hubungan baik dengan para pemimpin berbagai faksi di Palestina. Haniyeh bergabung dengan hamas pada 1987, ketika kelompok militan tersebut didirikan di tengah pecahnya intifada Palestina pertama atau pemberontakan terhadap pendudukan Israel.