Mantan Pimpinan KPK Temukan Banyak Celah Pengurusan Sertifikat K3

21 August 2025 18:29

Jakarta: Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, pengurusan perizinan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering menimbulkan celah korupsi. Banyak oknum yang memanfaatkan momen tersebut untuk melakuka pemerasan.

Hal ini sering dialami oleh perusahaan saat mengajukan sertifikat K3. Tidak sedikit perusahaan sering disebut tidak memenuhi standar terpadu agar layak mendapatkan sertifikat. Dalam pengamatan Saut, kebanyakan hanya permainan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Iya memang itu yang selalu saya katakan bahwa perizinan terpadu itu kan satu pintu tapi jendelanya banyak tuh. Apakah benar perusahaan A B C  kemudian memenuhi standar-standar ISO yang diminta tentang K3 atau tidak? Kalau memenuhi syarat ngapain diribetin lagi? Sudah keluarkan aja tinggal cross check ke lapangan, apakah betul fasilitas K3 itu ada. Kemudian itu sangat-sangat common sense untuk gampang diberikan perizinannya atau sertifikasinya. Tetapi kalau kemudian ini tidak dilakukan dengan standar-standar itu, saya pikir permasalahannya tetap di standarnya," ujar Saut, dikutip dari Breaking News, Metro TV, Kamis, 21 Agustus 2025. 
 

Baca Juga: Saut Situmorang Ingatkan Pejabat Wajib Paham Celah Risiko Korupsi

Saut menduga kemungkinan keterlibatan para elite politik melakukan permainan dengan memanipulasi standar yang ditetapkan bagi perusahaan. 

"Jadi kan selalu di mana-mana itu persyaratan itu ada yang dibuat lebih padahal sebenarnya sudah memenuhi atau kemudian tidak memenuhi tapi dinaikkan dan seterusnya. Tapi menjadi menarik ketika kemudian syarat-syarat itu dijadikan pintu masuk untuk transaksional. Sementara itu, aturannya sudah jelas, enggak sulit-sulit amat itu menentukan K3 apa yang harus dipenuhi," kata Saut.

Saut menegaskan bahwa perizinan yang dilakukan secara online dalam kasus ini tentu akan meninggalkan jejak digital yang nantinya akan menjadi bukti dalam penyidikan KPK. Hal ini kemudian nantinya yang akan mempermudah proses penyelidikan.

"Nanti bisa lihat juga di itu kan bagian dari bukti-bukti nanti tujuan dari penggeledahan buat pemberi dan penerima. Tetapi kalau kita tanya dari mana KPK bisa dapat bukti ini? ya kita kan berterima kasih pada orang-orang yang sudah melaporkan orang-orang jahat di tiap kementerian sehingga kemudian KPK bisa mendalami. Jadi secanggih apapun teknologi dia akan tetap bisa diakali oleh manusia tapi bisa juga diatasi dengan manusia. Yang paling penting ada integritasnya," tutur Saut.

(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)