Pencari Kerja Terganjal Aturan Batas Usia

Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Barat menggelar job fair di tengah tingginya angka pengangguran dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun di antara ribuan pelamar, ada yang mempertanyakan mengapa usia masih menjadi penghalang?

Sebuah spanduk bertuliskan selamat datang menyambut ratusan pencari kerja yang hadir dalam Jakarta Job Fair di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat. Sebanyak 41 perusahaan hadir dengan lebih dari 3.500 lowongan pekerjaan. 

Meski menyasar generasi muda, tidak sedikit pencari kerja berusia matang yang ikut mencoba peruntungan. Sejak Februari lalu, Agus, pria 44 tahun ini tak pernah lelah mencari pekerjaan. Namun, Agus selalu terbentur permasalahan batas usia.

"Usia kalau bisa enggak usah dibatasi, tapi kan karena dia udah experience apalagi kalau udah experience banyak begitu. Nah mungkin ada perusahaan yang membutuhkan," kata Agus, dikutip dari tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Rabu, 4 Juni 2025. 
 

Baca juga: Pramono Bakal Tetap Lanjutkan Job Fair meski Dianggap Formalitas

Persoalan usia memang masih menjadi tantangan. Tak hanya soal usia, pencari kerja disabilitas pun menyuarakan harapan yang sama. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menegaskan tidak ada pembatasan dari pemerintah. Semua warga dipersilakan melamar pekerjaan. 

"Silakan saja berkompetisi. Kami sebagai pemerintah tidak membatasi hal itu. Jadi kita silakan berduyun-duyun warga masyarakat melihat peluang peluang ini ada. Pemerintah khususnya pemda tidak membatasi. Monggo silakan nanti akan terseleksi alam," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono. 

Job fair merupakan salah satu cara untuk menekan angka pengangguran dan memperkuat layanan penempatan tenaga kerja. Namun jika batasan usia masih menjadi batasan, para pencari kerja bisa apa?