Jakarta: Panji Gumilang diduga diselimuti kasus. Bukan cuma satu. Selain keterlibatannya dalam Negara Islam Indonesia (NII), Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun itu pun disinyalir tersangkut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap karyawan ponpes.
Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sudah memeriksa 19 saksi terkait dugaan keterlibatan Panji Gumilang dalam berbagai kasus. Termasuk mengumpulkan barang bukti kasus penistaan agama, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong.
Tak cuma memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti, Polri pun telah gelar perkara untuk kasus dugaan ujaran kebencian dan berita bohong. Hasilnya, ada unsur pidana yang dilakukan Panji Gumilang.
Tapi, sampai berita ini disusun, Panji Gumilang belum ditetapkan sebagai tersangka. Sebaliknya, Polri akan menjadwalkan gelar perkara lanjutan. Menurut penyidik penetapan tersangka terhadap Panji Gumilang menunggu penyidikan rampung.
Seiring penyelesaian kasus di atas, Panji Gumilang kembali ditodong kasus tambahan. Dia diduga melecehkan perempuan karyawan pondok. Kasus baru-baru ini dikuak Leny Siregar, mantan wali santri.
Selain berkelindan kasus, Panji Gumilang pun disebut-sebut sebagai anggota intelijen. Soleman B. Ponto, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, menyebut pada 1999 terendus ada upaya makar yang digalang NII. Strategi dibangun di Ponpes Al Zaytun. Ironisnya, informasi intelijen itu dianggap sepi.
Sejatinya, dengan sejumlah kasus, Polri tak sulit buat menjerat Panji Gumilang. Penyimpangan ajaran di Ponpes Al-Zaytun pun mestinya cepat disetop. Sebab, saat ini lebih dari 5.000 santri menimba ilmu di ponpes tersebut.
(M. Khadafi)
