Misteri Kematian Dokter Aulia Belum Temui Titik Terang

5 September 2024 18:42

Kasus kematian dokter Aulia belum menemui titik terang. Almarhumah diduga meninggal akibat bunuh diri karena stres dari aksi perundungan yang dialami di PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) RSUP dr Kariadi, Semarang.
 
Belakangan ini, kecurigaan terhadap perundungan makin menguat karena adanya dugaan pemerasan terhadap dr. Aulia. Kronologi kasus ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
 

  1. Senin, 12 Agustus 2024, dr. Aulia ditemukan tewas di kamar kosnya.
  2. Jumat, 27 Agustus 2024, Ayah dr. Aulia meninggal dunia akibat kesehatan memburuk.
  3. Rabu, 4 September 2024, Ibunda dr. Aulia melapor ke Polda Jateng.
 
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia menyebut ada 1.540 laporan perundungan di pendidikan kedokteran. “Dari 1.540 laporan yang kami terima, 540 di antaranya benar-benar terkategori sebagai kasus perundungan,” kata Siti. 

Bukti Perlu Diteliti Satu Per Satu

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto menyebut bukti perundungan dr. Aulia sangat banyak. Sehingga, kepolisian perlu mendalaminya satu per satu.
 
“Ada surat, rekaman suara di telepon, ada informasi dari teman seangkatannya saat almarhum berkuliah di PPDS. Kami langsung melakukan pemeriksaan setelah kejadian bersama gugus tugas dan ad hoc, bahwa di angkatan 2022, menyatakan ada iuran,” jelas Kombes Pol Artanto.
 
Sementara itu, Juru Bicara Undip, Sugeng Ibrahim menyebut rekan dr. Aulia membantah korban mengalami pemalakan. “Kemarin, Rabu, 4 September 2024, rekan seangkatan dokter Aulia, dokter Firdaus menyampaikan di TV Nasional membantah yang dialami dokter Aulia adalah pemalakan,” ungkap Sugeng.
 
Undip juga telah melarang dokter PPDS mengeluarkan iuran lebih dari Rp300 ribu. Di luar itu, pihak Undip menyebutnya sebagai improvisasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)