Yogyakarta: Subaryono, ayah dari almarhum Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, muncul memberikan pernyataan setelah kasus kematian Arya Daru yang menyita perhatian publik pada bulan lalu. Kasus kematian anaknya membuat dia dan sang istri tak berdaya.
"Banyak banyak hal yang membuat kami menjadi syok, terpuruk, kemudian tidak berdaya," ujar Subaryono, dalam program Breaking News Metro TV, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Mereka sampai jatuh secara mental karena kehilangan anak satu-satunya. Terlebih kehadiran Arya Daru sangat dinantikan setelah mengalami tiga kali keguguran.
"Anak tunggal yang kami tunggu-tunggu setelah tiga kali gagal atau gugur," ujar Subaryono.
Coba Konsultasi ke Psikolog
Kondisi fisik dirinya dan istri sudah menurun. Semakin menurun setelah mengetahui kematian Arya Daru. Hal itu yang membuat mereka semakin tak berdaya menjalankan hidup.
Subaryono mengaku terpikirkan rencana konsultasi dengan
psikolog agar mereka bisa pulih. Lantas Subaryono langsung menghubungi rekannya yang merupakan Dekan Fakultas Psikolog di salah satu kampus.
"Kebetulan saya kenal dengan Dekan Fakultas Psikologi dan beliau sangat terbuka," kata dosen senior di Departemen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (
UGM) itu.
Namun, Subaryono masih yakin bisa menghadapinya sendiri, dengan kekuatannya sendiri. Dia juga yakin rekan-rekannya akan mendukungnya.
"Jadi itu perjalanan kami. Jadi sesuatu yang diperoleh dengan tidak mudah kemudian diperjuangkan dengan semangat tinggi," katanya.
Subaryono bersaksi bahwa anaknya, Arya Daru, merupakan sosok pekerja keras, berkompeten, dan bertanggung jawab. Arya Daru juga memiliki tata krama yang bagus.
Hal itu yang membuat Subaryono merasa masih janggal dengan kematian anaknya. Hasil penyelidikan kepolisian yang menyebutkan Arya Daru meninggal karena bunuh diri juga masih sulit diterimanya.
Seperti diketahui, penyelidikan kasus kematian Arya Daru berlangsung selama tiga pekan. Korban ditemukan tewas di kamar indekosnya pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.
Kepolisian memastikan Arya Daru meninggal dunia akibat
bunuh diri. Penyebab kematian diplomat muda tersebut, adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.
Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri Puslabfor serta Pusident Bareskrim Polri, Ditressiber, dokter forensik RSCM, Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor), serta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
“Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” ujar Wira Satya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.