Puluhan Titik Semburan Lumpur Panas Bikin Warga & Petani Mandailing Natal Resah

29 April 2025 15:08

Masyarakat dan petani di Mandailing Natal, Sumatera Utara, resah atas kemunculan puluhan titik semburan lumpur panas yang diduga berasal dari salah satu perusahaan panas bumi. Akibatnya, puluhan tanaman milik para petani mati.

Semburan lumpur panas ini terjadi di Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Semburan ini semakin hari semakin meluas. Sudah puluhan titik panas yang bermunculan. Peristiwa ini pun membuat warga resah dan takut untuk pergi ke ladang. 

Awalnya, semburan lumpur panas ini hanya ada di beberapa titik dengan ukuran yang tidak terlalu luas. Namun saat ini, sudah menjadi puluhan titik dengan ukuran yang cukup luas.

Menurut salah satu warga, semenjak terjadinya lumpur panas ini tidak sedikit tanaman milik petani seperti pohon karet dan padi menjadi mati. Selain itu, aliran sungai menjadi sumber mata air dari empat desa tercemari oleh material lumpur panas sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Lahan pertanian enggak bisa lagi ditanami. Banyak karet yang mati," kata warga Desa Roburan, Khoirudin Nasution, dikutip dari tayangan Metro Siang, Metro TV, Selasa, 29 April 2025. 

Kualitas udara juga semakin memburuk. Hal ini diakibatkan oleh asap dan uap belerang yang dihasilkan semburan lumpur panas yang lokasinya tidak jauh dari permukiman warga. 
 

Baca juga: Warga Waswas, Air Kolam Lumpur Lapindo Penuh Akibat Hujan Deras

Sementara itu, pihak perusahaan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) membantah tudingan soal kemunculan puluhan titik semburan air panas yang terjadi disebabkan oleh ulah perusahaan mereka. 

"Sebenarnya yang ada di PT sudah kejadian dari 2021. Saya sendiri bingung kenapa ributnya saat ini. Padahal, sebenarnya itu sudah diketahui sama kita 2021 dan sudah kita pantau. Kita bisa jelaskan bahwa itu tidak ada hubungannya karena sumurnya enggak diproduksi, enggak juga diinjeksi," jelas Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid. 

Sementara itu pada 29 Mei 2006 silam, muncul semburan lumpur panas Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Hampir 19 tahun lumpur itu masih menyembur, bahkan ada tiga titik semburan. 

Semburan lumpur panas Lapindo di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo hingga saat ini juga belum menunjukkan tanda berhenti. Lumpur panas masih terus keluar dari perut bumi setiap hari tanpa henti.

Warga yang setiap hari berada di tanggul mengatakan semburan lumpur malah keluar di tiga titik. Selain di pusat, semburan utama juga muncul dua titik semburan di sebelahnya.

Munculnya dua titik semburan baru di sebelah semburan utama sudah terjadi sejak Maret lalu atau sebelum Idulfitri 2025. Semburan lumpur panas Lapindo ini telah merendam ribuan rumah dan fasilitas umum. Ribuan warga juga terusir dari desanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)