Bambang Sulistomo Menilai Semangat Sumpah Pemuda Mulai Terkikis oleh Kepentingan Pribadi

Zein Zahiratul Fauziyyah • 28 October 2025 19:54

Jakarta: Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Bambang Sulistomo, putra pahlawan nasional Bung Tomo, menyampaikan pandangan kritisnya mengenai makna Sumpah Pemuda dan kondisi semangat kebangsaan generasi muda saat ini. Bambang menilai, nilai-nilai persatuan yang dulu menjadi dasar Sumpah Pemuda mulai tergerus oleh berbagai kepentingan pribadi dan kelompok.

Menurut Bambang, Sumpah Pemuda adalah simbol penyatuan seluruh harapan bangsa Indonesia untuk menjadi satu kesatuan utuh, tanpa memandang perbedaan latar belakang. 

“Sumpah Pemuda ini menyatukan berbagai harapan bahwa bangsa ini memang berasal dari satu komuna yang satu. Kita sebut bahwa kita berbangsa satu, bertanah air satu, itu artinya kita mengakui bahwa meskipun kita berbeda-beda, tapi kita sudah menyatakan satu. Satu negara, satu bangsa, itu yang paling penting,” ujar Bambang di Kantor Metro TV, Selasa, 28 Oktober 2025.
 


Namun, Bambang mengaku khawatir dengan kondisi pemuda zaman sekarang yang menurutnya sudah jauh berbeda dibandingkan generasi masa lalu. Ia menilai semangat persatuan kini mulai terkikis oleh berbagai kepentingan yang memecah belah. 

“Saya khawatir, sudah sangat beda. Karena mereka masing-masing punya kepentingan. Kepentingan hidup, ekonomi, hukum, sosial budaya, politik, dan itu yang membuat mereka berpencar, berpisah-pisah. Itu yang paling bahaya,” kata Bambang.

Ketika ditanya tentang cara agar generasi muda bisa kembali menumbuhkan semangat Sumpah Pemuda, Bambang menekankan pentingnya penghayatan terhadap nilai-nilai dasar bangsa. 

“Salah satu caranya, anak muda harus menghayati nilai-nilai pembukaan UUD 1945. Di situ ada nilai-nilai Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kalau dia bisa menghayati itu, bukan hanya di mulut, bukan hanya slogan-slogan, tapi dihayati sebagai cita-cita bersama, itu yang harus didapat,” ujar Bambang.
 
Ia juga menyoroti lemahnya ideologi di kalangan masyarakat dan elite politik masa kini. 

“Sekarang ini enggak ada ideologi, semua menggunakan ideologi demi kepentingan masing-masing. Orang bilang ada nasionalisme, mana nasionalisme? Mana partai-partai yang nasionalis? Pecah semuanya. Partai Islam juga begitu, ada berapa? Semua demi kepentingan,” tutur Bambang.

Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk kembali menggali dan mengamalkan ideologi bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. 

“Kita harus menggali kembali ideologi kita itu, dari Pembukaan UUD 1945. Kalau itu dijalankan dengan benar, baru kita bisa menyatakan diri sebagai satu bangsa. Kalau enggak, susah,” kata Bambang, menambahkan.

Menutup perbincangan, Bambang Sulistomo memberikan pesan sederhana namun bermakna bagi generasi muda Indonesia di momen Sumpah Pemuda tahun ini. 

“Kita enggak usah berpikir muluk-muluk soal Indonesia emas atau apa pun itu. Yang penting, ajarkan mereka hidup saling tolong-menolong, saling mengingatkan, dan jangan takut pada kritik. Kritik itu menyehatkan bangsa ini, membuat bangsa ini cepat maju karena dia membangun kesadaran,” pesannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)