27 September 2025 14:59
Reformasi Transformasi Polri menghadirkan dua tim. Tim internal Polri dan Komite Reformasi yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini memunculkan pertanyaan dari Guru besar ilmu hukum Universitas Al Azhar Indonesia Profesor Suparji.
"Saya kira patut dipertanyakan juga kenapa sampai ada dua. Tetapi, kalau itu sudah terbentuk memang tidak ada yang bisa melarang, tinggal sekarang bagaimana kerjanya, bagaimana hasilnya," kata Suparji dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Sabtu, 27 September 2025.
Suparji menyoroti upaya reformasi di tubuh Polri tidak bisa hanya berhenti pada pembentukan tim. Menurutnya, masalah utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Polri saat ini adalah kurangnya kesadaran di internal Polri.
Suparji menekankan bahwa reformasi yang efektif memerlukan kolaborasi dan integrasi dari tiga elemen kunci: Political Will (Niat Politik), Political Commitment (Komitmen Politik), dan Political Action (Tindakan Politik). Tanpa integrasi ini, upaya perbaikan hanya akan menjadi formalitas belaka, dengan hasil yang tidak sesuai harapan masyarakat.
"Karena apa? Karena bahwa yang sekarang ini terjadi sebuah keinginan yang cukup kuat terhadap berbagai persoalan Polri untuk segera diselesaikan," ujar Suparji.
| Baca juga: Tim Transformasi Polri akan Bekerja Sama dengan Komite Reformasi |