25 February 2024 01:10
Usulan calon presiden, Ganjar Pranowo agar partai-partai koalisi pengusungnya di DPR serta koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggulirkan hak angket atau interpelasi di DPR untuk mendalami dugaan kecurangan Pilpres 2024 mendapat respons dari berbagai pihak.
Usai bertemu di NasDem Tower untuk membahas kecurangan Pemilu 2024, Kamis 22 Februari lalu, tiga sekjen partai Koalisi Perubahan pengusung pasangan Amin sepakat mendukung usulan Ganjar tersebut.
Menurut Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim, usulan menggulirkan hak angket di DPR tidak main-main karena diinisiasi Ganjar Pranowo sebagai capres dan kader terbaik PDI Perjuangan yang merupakan partai dengan kursi terbesar.
"Jadi kita tunggu selanjutnya action dari inisiator," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam, 22 Februari 2024.
Sementara Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi menegaskan bangsa ini butuh keberanian untuk membenahi situasi saat ini.
Sebelumnya calon presiden Anies Baswedan juga menekankan bahwa Koalisi Perubahan siap mendukung usulan hak angket di DPR terkait kecurangan Pilpres 2024. Koalisi Perubahan juga siap memberikan data-data terkait dugaan kecurangan Pilpres 2024.
Rabu lalu, Presiden Joko Widodo juga ikut merespons usulan Ganjar Pranowo terkait hak angket di DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Menurut Presiden Jokowi pernyataan Ganjar itu adalah bagian dari demokrasi.
Sementara itu kubu Prabowo-Gibran menyatakan wacana usulan hak angket DPR untuk menyelidiki kecurangan pemilu seharusnya digulirkan sebelum hari pencoblosan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai wacana usulan hak angket hanyalah bentuk cari-cari alasan dari pihak yang kalah dalam Pemilu.
Baca juga:
Tanggapi Soal Hak Angket, JK: Jangan Khawatir Kalau Tak Ada Kecurangan |