Warga Tepi Barat Demonstrasi Tolak Upaya Pencaplokan Israel

Tepi Barat: Masyarakat Palestina di Tepi Barat, murka mendengar pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang akan melakukan perluasan wilayah Israel hingga ke Tepi Barat. Mereka langsung melakukan aksi demonstrasi menyerukan masyarakat dunia menentang rencana tersebut.

Aksi demonstrasi ini dilakukan sebagai respons warga Palestina menolak serangan di Gaza, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh zionis Israel serta menentang perluasan pemukiman di Tepi Barat.

"Demonstrasi ini menekankan penolakan terhadap serangan yang sedang berlangsung terhadap dua juta penduduk Gaza, senjata kelaparan, pelanggaran dan eksekusi tahanan di penjara-penjara Israel, perluasan paksa pemukiman ilegal zionis yang berkelanjutan di seluruh Tepi Barat," kata Ketua Komite Tinggi Untuk Urusan Tahanan Palestina, Amin Shoman, dikutip dari Metro Siang Metro TV, Rabu, 6 Agustus 2025.

"Serta penolakan terhadap penghancuran dan pengrusakan paksa kamp-kamp serta peimindahan paksa penduduknya," katanya.
 

Baca: Turki Peringatkan Aneksasi Tepi Barat Akan Rugikan Israel di Masa Mendatang

Dalam beberapa pekan terakhir, laporan tentang rencana perluasan invasi darat oleh militer Israel semakin mencuat, diiringi oleh situasi kemanusiaan yang memburuk. Kelaparan parah dan blokade bantuan masih berlangsung. Sejak Maret, hampir seluruh bantuan ke Gaza diblokir, menjadikan lokasi distribusi GHF yang didukung AS sebagai satu-satunya titik akses bantuan pangan.

Israel dituduh menargetkan warga Palestina yang berusaha menjangkau truk bantuan, terutama di wilayah utara. Meski beberapa truk bantuan dan pengiriman udara diperbolehkan, jumlahnya masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan populasi Gaza.

Melansir Al Jazeera, lebih dari 61.000 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya serangan Israel, dan sebagian besar wilayah Gaza kini hancur lebur. Organisasi HAM dan pakar PBB menyebut serangan ini sebagai genosida sistematis yang dilakukan oleh Israel.

(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)