Menkeu Purbaya Senang Tak Dilibatkan Bahas Utang Whoosh

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku senang tidak dilibatkan dalam restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Sejak awal, Kementerian Keuangan memang tak setuju bila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membiayai utang kereta cepat.

"Bagus. Saya enggak ikut kan," kata Purbaya saat menanggapi kabar soal rencana pihak Indonesia dan Tiongkok yang akan bernegosiasi soal utang Whoosh, baru-baru ini. 

Purbaya mengatakan sebisa mungkin Kementerian Keuangan tidak terlibat dalam penyelesaian utang kereta cepat. Ia meminta bahwa persoalan diselesaikan secara Bisnis ke Bisnis (B2B) antara pihak yang terlibat.

"Saya sebisa mungkin enggak ikut biar aja mereka selesaikan Bisnis ke Bisnis (B2B)," ucapnya. 
 

Baca juga: Dubes Tiongkok Menanggapi Bayar Utang Whoosh Diperpanjang hingga 60 Tahun

Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Dony Oskaria mengkonfirmasi pihaknya akan terus melakukan negosiasi dengan pemerintah Tiongkok terkait penyelesaian utang kereta cepat. 

Dony menegaskan bahwa skema pembayaran utang selama 60 tahun yang ramai dibicarakan bukan keputusan final. Menurut Dony, yang lebih penting adalah operasional Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah membukukan kinerja positif.

"Kami akan berangkat lagi juga untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjamannya. Ini menjadi point of negotiation kita kan berkaitan sama jangka waktu pinjaman suku bunga," ujar Dony.