21 March 2024 10:49
Koordinator Komite Pemilih, Jeirry Sumampow menilai sulitnya untuk memenangkan gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia memprediksi MK akan fokus pada bukti-bukti pelanggaran saat hari pencoblosan.
"Saya kira pasangan calon yang akan menggugat akan lebih banyak bicara bicara tentang atau fokus kepada proses (Pemilu)," kata Jeirry Sumampow dalam tayangan Metro Pagi Primetime Metro TV, Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Jeirry, syarat yang harus dipenuhi ketika menggugat hasil pemilu, salah satunya menyediakan bukti-bukti yang memperlihatkan ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Kalau yang berkaitan suara atau selisih perolehan suara untuk presiden kelihatannya sedikit sulit karena selisihnya besar sekali," ungkapnya.
Sebelumnya, tim hukum dari tiga Pasangan Calon (Paslon) Calon Presiden dan Wakil Presiden mengaku sudah siap menghadirkan bukti-bukti kecurangan Pemilu 2024. Ketiganya kubu juga telah menyiapkan strategi untuk menghadapi gugatan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah menyiapkan 35 hingga 36 pengacara. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyiapkan 100 pengacara. Sementara, Timnas AMIN menyiapkan 1.000 pengacara.
Tim hukum dua paslon nomor urut 1 dan 3 jauh-jauh hari sudah sibuk mengumpulkan bukti-bukti terjadinya kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam pelaksanaan pemilu presiden 2024. Bahkan, TPN Ganjar-Mahfud mengaku punya saksi penting yang bisa membuktikan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).