Pj Gubernur Jakarta Sebut Polusi Udara Dipicu Aktivitas Manusia

20 November 2024 09:03

Polusi udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat. Padahal, Jakarta diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, polusi udara tersebut dipicu oleh aktivitas manusia. 

"Walaupun Jakarta diguyur hujan, polutan dari hasil aktivitas manusia itu tetap berpengaruh pada tingkat polusi udara," kata Teguh dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 20 November 2024. 

Teguh juga membenarkan bahwa hujan sebenarnya bisa membersihkan polusi udara. Namun, yang bisa dibersihkan hanya debu dan partikel halus.

"Untuk hujan tidak cukup membersihkan partikel-partikel lain karena sumber polisi seperti asap kendaraan, emisi pabrik, dan pembakaran sampah itu masih terjadi tiap harinya. Itu merupakan salah satu sumber yang tidak langsung bisa dihapus dengan hujan," ungkap Teguh. 

Pj Gubernur Jakarta itu mengaku telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Langkah-langkah yang telah dilakukan di antaranya mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik, membatasi penggunaan transportasi pribadi melalui kebijakan ganjil genap, mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui pemberian insentif pajak dan pengoperasian bus listrik TransJakarta.

"Yang juga sangat penting adalah kita hampir tiap minggunya melakukan upaya untuk menanam pohon yang bisa menyerap polusi di berbagai wilayah untuk ruang terbuka. Kemudian juga melakukan pengawasan pemantauan aktivitas industri pabrik kita sudah serukan, sosialisasi dan penegakan hukum pastinya dan kita sudah menyebar berbagai titik untuk pemantauan dan perkiraan cuaca," jelasnya.
 

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat

Sebelumnya, Kualitas udara di Jakarta pada Selasa sore, 19 November 2024, masuk kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Jakarta tidak masuk dalam jajaran 10 kota dengan kualitas udara terburuk dunia.

Dari situs AQAir, indeks kualitas udara Jakarta di angka 116 pada pukul 15.00 WIB. Tercatat partikel halus kualitas udara di Jakarta PM2,5 berada di angka 41 mikrogram per meter kubik.

Kondisi ini menjadi pembicaraan di berbagai media sosial. Pasalnya, saat ini Jakarta mengalami hujan dalam beberapa hari terakhir.

Masyarakat pun diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Tak hanya itu, masyarakat juga diminta menutup jendela untuk menghindari udara kotor dari luar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)