Menteri LH Sebut Minimnya Daerah Resapan Air Jadi Penyebab Utama Banjir Bali

14 September 2025 19:21

Denpasar: Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, menggelar rapat bersama dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster membahas bencana banjir yang terjadi di Bali. Dari hasil diskusi diperoleh tiga penyebab banjir, salah satu disoroti adalah minimnya wilayah resapan air akibat alih fungsi lahan.

Hanif menjelaskan bahwa banjir besar di Bali disebabkan karena curah hujan yang tinggi, tumpukan sampah, dan hilangnya hutan di sepanjang aliran sungai karena peralihan fungsi. Hanif menyebut dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung sekitar 49.500 hektare, hanya 1,5 ribu hektare yang masih tumbuh pohon. Jika diperkirakan hanya tiga persen dari total keseluruhan. 

Hal ini menjadi sorotan lantaran seharusnya secara ekologis batas minimum wilayah resapan air 30 persen. Minimnya wilayah hijau ini diakibatkan maraknya peralihan fungsi lahan menjadi pemukiman dan lahan pertanian. 
 

Baca Juga: 5 Korban Hilang Banjir Bali Masih Dicari

"Tadi Pak Gubernur juga agak kaget dan memang secara ekologis untuk daerah airan sungai mampu menahan ekosistem di bawahnya paling tidak harus 30 persen," ujar Hanif, dikutip dari Headline News, Metro TV, Minggu, 14 September 2025.

Menurut Hanif, keberadaan DAS Ayung sangat penting karena melewati sejumlah kabupaten, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Jika Das Ayung menipis maka akan berisiko terjadi banjir apabila curah hujan tinggi. Gubernur Bali juga telah berkomitemen untuk mengembalikan fungsi DAS Ayung sebagai wilayah resapan air. 

"Jadi itu cukup serius, sehingga tadi Bapak Gubernur beserta jajarannya menyatukan langkah untuk mengembalikan fungsi dari kawasan ini," tutur Hanif. 

(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)