Penyataan Jokowi 'Presiden Boleh Kampanye' Banjir Sentimen Negatif

27 January 2024 12:58

Pernyataan Joko Widodo bahwa presiden boleh kampanye dan memihak menimbulkan kontroversi. Pernyataan tersebut juga memicu banyaknya sentimen negatif di media sosial. 

Berdasarkan data yang dihimpun Cakradata pada 23 Januari sampai dengan 26 Januari, ada sebanyak 60.097 total percakapan mengenai pernyataan Jokowi tersebut. Sentimen yang mendominasi yakni 72?alah negatif. 

"Secara umum ketika kita lihat sentimennya ada 72?ri total percakapan itu bersifat negatif," ujar peneliti Cakradata Miftah Farid Mahardika di Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Sabtu 27 Januari 2024. 

Sementara percakapan bersentimen positif hanya ada 19?n sisanya ada sebanyak 9% merupakan percakapan bernada netral. 

"Persepsi dari warganet bahwa tindakan atau pernyataan yang diambil Pak Jokowi sebagian besar adalah salah dan bahkan tidak adil. Respons emosionalnya, ada kecewa, emosi, dan kekesalan," kata Miftah. 

Selain soal isu presiden boleh berkampanye, sepanjang pekan ini ada tiga isu terpopuler yang terkait dengan Presiden Joko Widodo. Di antaranya adalah terkait dengan polemik atau wacana pemakzulan Joko Widodo dan salam dua jari yang dilakukan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 

Dari tiga tren komparasi ini, pernyataan bahwa presiden boleh berkampanye menjadi isu terpopuler atau yang paling banyak di-mention di dunia maya dibandingkan dengan isu-isu lainnya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Kepala Negara boleh berkampanye dalam pemilu. Seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu.

"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (Presiden kampanye)," ujar Jokowi di Terminal Selatan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Dia berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta sekaligus putra sulung Jokowi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)