28 February 2024 13:59
Program makan siang gratis dibahas dalam sidang kabinet Paripurna yang membahas Rencana Kerja pemerintah (RKP) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Pembahasan program makan siang gratis sebelum penetapan pemilu 2024 oleh KPU, dinilai berbagai ahli kurang tepat. Kendati demikian hal itu tidak menyurutkan langkah pemerintah guna memasukkannya dalam pagu APBN 2025.
Apa itu program makan siang gratis?
Program makan siang gratis ini adalah salah satu program prioritas pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan juga wakilnya yang merupakan anak presiden saat ini yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan ini unggul sementara dalam hitung suara KPU. Namun meski rekapitulasi suara KPU ini belum selesai dan belum ada penentuan resmi pemenang pemilu, program ini sebenarnya sudah dibahas di rapat sidang paripurna kabinet di Istana pada Senin, 26 Februari kemarin.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut pembahasan anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) 2025 yang dibahas baru tahap awal. Saat ditanya alasan hanya program Prabowo-Gibran yang diakomodasi, tidak program pasangan calon lain, Bahlil mengatakan pada 2025 presiden terpilih sudah dilantik.
"Ya harus mengakomodir dong, harus mengakomodir yang menjadi program prioritas Pak Prabowo-Gibran. Karena ini kan kita bahas APBN 2025 kalau kita bahas APBN 2025 presidennya kan sudah Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi pasti," ucap dia.
Langkah Jokowi Akomodasi Program Makan Siang Gratis Dinilai Sangat Aneh
Namun Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman Duriat menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakomodasi program capres-cawapres tertentu sangat aneh. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) saja belum memutuskan secara resmi siapa presiden-wakil presiden terpilih.
"Sangat aneh jika Presiden Joko Widodo justru sudah memasukan program pasangan tertentu," ujar Jajang ketika dihubungi, Senin, 26 Februari 2024.
Menurut Jajang, jika alasannya karena urgensi untuk antisipasi dan dikaitkan dengan target defisit APBN 2025, seharusnya yang dibahas dalam rapat kabinet paripurna (RKP) bukan hanya program Prabowo-Gibran, tapi juga Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
"Langkah Presiden Joko Widodo sudah jelas sangat politis, dan terang-terangan mendukung pasangan 02 (Prabowo-Gibran)," ungkapnya.
Baca Juga:
Makan Siang Gratis Dibahas, Menkeu Was-Was |