12 November 2025 20:54
Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Saut Situmorang, menilai persoalan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) jauh lebih kompleks dan melibatkan pihak berprofil tinggi. Bukan hanya sekadar pada masalah pembebasan lahan yang sedang diselidiki oleh KPK saat ini.
Saut Situmorang menyoroti lonjakan biaya proyek Whoosh yang sangat besar, dari rencana awal Rp86 triliun menjadi Rp114 triliun. Menurutnya, lonjakan sebesar puluhan triliun tersebut tidak mungkin hanya disebabkan oleh masalah pembebasan lahan saja.
"Kalau kita bicara kerugian yang begitu besar, nah, itu kan tidak hanya di pembebasan lahan," ujar Saut dikutip dari Primetime News, Metro TV, Rabu, 12 November 2025.
Saut menyebut lonjakan biaya ini mengindikasikan setidaknya empat potensi isu tindak pidana korupsi lain, selain dugaan negara membeli tanah negara yang saat ini diselidiki KPK. Empat isu tersebut meliputi kenaikan biaya konstruksi, perubahan desain dan teknologi, biaya bunga dan utang, dan potensi markup.
Meskipun kasus pembebasan lahan dinilai Saut Situmorang sebagai persoalan yang sepele dan mudah ditelusuri hanya melibatkan orang-orang lapangan, nyatanya belum juga naik ke tahap penyidikan. Padahal proses penyelidikan oleh KPK sudah berjalan sejak awal 2025.
Saut Situmorang menduga lamanya proses ini disebabkan karena KPK bingung untuk menentukan fokus penyelidikan di tengah banyaknya isu korupsi yang sistemik dan komprehensif.
"Jadi, KPK kayaknya mereka bingung nih, banyak-banyak yang dikaitkan dengan isu korupsinya selain daripada pembebasan lahan," kata Saut.
Ia juga menegaskan, isu korupsi dalam proyek strategi ini harus diselesaikan dan tidak boleh ditutup rapat. Meskipun sudah ada pernyataan yang meminta publik untuk jangan ribut-ribut lagi
(Muhammad Fauzan)