Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 17 September 2025 09:08
Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi ini terpantau menguat. Gerak rupiah berbeda dengan dolar AS yang terjatuh jelang pertemuan The Fed.
Mengacu data Bloomberg, Rabu, 17 September 2025, rupiah menguat hingga 20,5 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp16.419,5 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.440 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat menjadi Rp16.380 per USD dibandingkan pada penutupan perdagangan hari sebelumnya di posisi Rp16.435 per USD.
Baca juga: Jelang Keputusan The Fed, Wall Street Melemah usai Catat Rekor |
Dolar AS (USD) mempercepat penurunannya pada Selasa, 16 September 2025, mencapai level-level yang terakhir terlihat pada awal Juli saat para investor terus menilai kemungkinan pemotongan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.
Melansir FXStreet, Rabu, 17 September 2025 indeks dolar AS (DXY) menembus di bawah support 97,00 untuk mencapai terendah dua bulan di tengah tekanan jual yang solid dan penurunan imbal hasil AS di berbagai grafik waktu.
Pertemuan FOMC dan pembaruan "dots plot" akan menjadi sorotan, diikuti oleh Pembangunan Perumahan Baru, Izin Mendirikan Bangunan, Pengajuan Hipotek MBA, dan laporan mingguan EIA tentang persediaan minyak mentah AS.
Saat ini terdapat probabilitas sekitar 95 persen biaya pinjaman akan diturunkan sebesar 25 basis poin, serta peluang sekitar lima persen untuk penurunan yang lebih dalam setengah poin, menurut FedWatch Tool CME. Target suku bunga The Fed saat ini berada di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen.
Investor juga menantikan proyeksi terbaru The Fed dan pernyataan Ketua Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter hingga akhir tahun.