Tembus USD4.400/Ons, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah!

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Tembus USD4.400/Ons, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah!

Husen Miftahudin • 23 December 2025 09:07

Chicago: Harga emas dunia menembus level di atas USD4.400 per ons untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Logam kuning tersebut pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mencapai USD4.417,53, karena ekspektasi penurunan suku bunga AS dan permintaan yang kuat untuk aset safe-haven memicu reli baru.

Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 23 Desember 2025, harga emas berjangka naik 1,3 persen menjadi USD4.442,70 per ons. Sementara harga emas spot naik 1,6 persen menjadi USD4.412,23.
 
Para analis mengaitkan kenaikan harga emas tersebut dengan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut, bersamaan dengan meningkatnya risiko geopolitik setelah Presiden AS Donald Trump dan para pembantunya menolak untuk mengesampingkan konflik militer dengan Venezuela.

AS diketahui telah mengintensifkan blokade minyaknya terhadap Venezuela. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden Nicolás Maduro.

Tony Sycamore, analis pasar di IG, mengatakan kenaikan tersebut didorong oleh laporan inflasi dan pekerjaan AS pada pekan lalu yang lebih rendah dari perkiraan, yang memperkuat ekspektasi untuk dua pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin (bp) pada 2026.

Dia menambahkan, aksi tersebut juga didukung oleh ketegangan geopolitik setelah Trump mengumumkan blokade total terhadap kapal tanker minyak Venezuela yang dikenai sanksi dan pembicaraan perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang tampaknya terhenti.
 

Baca juga: Sentimen Akhir Tahun Dukung Emas, Tren Bullish Berpotensi Berlanjut


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Harga emas pecahkan berbagai rekor


Adapun, harga emas batangan telah naik sebanyak 67 persen sepanjang tahun ini, memecahkan berbagai rekor dan melampaui ambang batas USD3.000 dan USD4.000 per ons untuk pertama kalinya. Emas batangan berada di jalur yang tepat untuk mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 1979.

Emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, cenderung diuntungkan ketika suku bunga turun, karena biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan bunga menurun. Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter telah menguat setelah inflasi AS melambat pada November.

Namun, beberapa analis memperingatkan reli tersebut rentan terhadap aksi ambil untung mengingat harga emas telah naik empat persen bulan ini.

"Mendekati akhir tahun, para investor yang optimis mungkin perlu berhati-hati karena volume perdagangan akan berkurang dan kemungkinan aksi ambil untung juga meningkat," jelas Matt Simpson, analis senior di StoneX.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)