Rupiah Melemah Tipis

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Rupiah Melemah Tipis

Arif Wicaksono • 21 May 2024 10:12

Jakarta: Laju rupiah melemah terhadap mata uang Paman Sam pada pembukaan perdagangan hari ini.
 

baca juga:

Rupiah Melemah 0,14%


Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, 21 Mei 2024, tergelincir 62 poin atau 0,39 persen menjadi Rp16.040 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.978 per USD.
 
Imbal hasil Treasury AS naik lebih tinggi kemarin karena investor menantikan data ekonomi baru dan komentar dari pejabat Federal Reserve yang dijadwalkan untuk minggu ini.

Imbal hasil Treasury 10-tahun hampir 3 basis poin lebih tinggi pada 4,447 persen. Treasury 2 tahun imbal hasil terakhir naik lebih dari dua basis poin menjadi 4,852 persen.

Investor menunggu data ekonomi terbaru dan komentar dari pejabat Federal Reserve saat mereka mempertimbangkan keadaan perekonomian dan prospek suku bunga.

Data penjualan rumah lama dan baru akan dirilis minggu ini, begitu pula dengan angka pesanan barang tahan lama.

Risalah pertemuan terbaru The Fed juga akan dipublikasikan, yang akan dibaca oleh investor untuk mendapatkan wawasan baru mengenai pemikiran bank sentral mengenai perekonomian dan kebijakan moneter.

Sementara itu, Bank of America memperingatkan para investor dalam sebuah catatan pada Senin, batas kenaikan suku bunga Federal Reserve sudah tinggi, namun penurunan suku bunga masih jauh.

Bank investasi itu mengatakan dalam memo singkatnya the Fed harus merasa nyaman dengan data harga April, namun inflasi jasa masih berjalan di atas target.

"Selain itu, kami menolak narasi stagflasi yang muncul kembali baru-baru ini," kata BofA dikutip dari Investing.com, Selasa 21 Mei 2024.

Fed pertahankan suku bunga

Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan terakhirnya, dan mengindikasikan bahwa suku bunga tidak akan diturunkan sampai para pengambil kebijakan lebih yakin mengenai pelonggaran inflasi hingga mencapai target dua persen.

Data inflasi utama telah dirilis sejak saat itu, dengan indeks harga konsumen untuk April berada tepat di bawah perkiraan sebesar 0,3 persen secara bulanan pada minggu lalu.
Pembacaan CPI tahunan sesuai dengan ekspektasi sebesar 3,4 persen. Indeks harga produsen untuk bulan April sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)