Pemilu 2024. Foto: Ilustrasi/Medcom.id
Medcom • 5 February 2024 03:22
Jakarta: Wadah Marga Pasaribu seluruh Indonesia atau Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) menilai kondisi demokrasi di tanah air belakangan ini semakin tercederai. Sebab itu, Wakil Ketua PPRPI Sahat P. Pasaribu mengatakan, pihaknya perlu merespons kondisi politik saat ini.
“Kami menilai banyak hal cukup mengkhawatirkan di bangsa ini. Pertama, kami mengindikasikan adanya kecurangan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia yang mengakibatkan ruginya salah satu paslon atas tindakan tersebut,” kata Sahat dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 4 Februari 2024.
Sahat memberikan contoh di daerah Sumatra Utara (Sumut), Bawaslu telah menyampaikan adanya 347 pelanggaran Pemilu. Ini merupakan pelanggaran terbanyak di Indonesia, baik dari segi pelanggaran kode etik penyelenggaraan, administrasi, dan tindak pidana.
“Kami menengarai adanya kecurangan terstruktur, sistematis dan masif yang dilakukan oleh pemangku kepentingan terhadap paslon tertentu di Sumut, dan wilayah lain sehingga menimbulkan ketidakadilan dalam berkompetisi,” kata Sahat.
Baca juga: Ada Upaya Demokrasi Dikoyak, Akademisi dan Intelektual Bergerak |
Sahat menyebut, pelanggaran-pelanggaran yang terjadi menimbulkan keresahan yang dirasakan masyarakat dari golongan bawah, dan hal ini semakin terasa menjelang Pemilihan Umum.
“Kami ingin yang terpilih adalah paslon pilihan rakyat, bukan hasil dari kecurangan pemangku kepentingan yang hari-hari ini semakin vulgar dipertontonkan ketidakadilan dan kerusakan demokrasi,” tutur Sahat.
Sahat meminta penyelenggara Pemilu dan seluruh elemen masyarakat serta seluruh anggota PPRPI berpartisipasi menjaga Pemilu agar terselenggara secara adil.
Sementara Ketum PPRPI, Benny Pasaribu menjelaskan alasan mendasar pihaknya mengadakan deklarasi Pemilu Damai 2024 di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Tak lain kata dia, karena kondisi demokrasi tanah air yang semakin mengkhawatirkan.
“Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) sebagai ormas turut serta mencerdaskan bangsa dengan mengajak seluruh elemen bangsa pada umumnya dan Pasaribu khususnya untuk mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil,” ucap Benny.
Baca juga: Waspada Ancaman dan Potensi Kecurangan Pemilu |
Benny mengatakan, PPRPI berkomitmen untuk berpartisipasi dalam menjaga Pemilu tetap aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, tanpa sara, tanpa politik uang, tanpa kecurangan, dan tanpa penyalahgunaan kekuasaan. “Agar Pemilu berlangsung fair dan sah,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, PPRPI juga melakukan kegiatan sosial tali kasih berupa pemberian bantuan pendidikan kepada pelajar dan mahasiswa kurang mampu, serta bantuan kepada orang tua atau janda.
(Imanuel Rymalddi Matatula/medcom.id)