Upaya Capres Dorong Transisi Energi Terbarukan Bukan Perkara Mudah

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Upaya Capres Dorong Transisi Energi Terbarukan Bukan Perkara Mudah

Theofilus Ifan Sucipto • 25 January 2024 21:38

Jakarta: Upaya seluruh pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mendorong transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) bukan perkara mudah. Banyak aspek yang mesti dipertimbangkan.

"Kalau bicara lingkungan, semua paslon concern tapi biasanya pada implementasi tidak mudah," Komisaris Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani dalam media gathering di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Januari 2024.

Aviliani mengatakan salah satunya soal EBT. Sebab, sumber masalah lingkungan mayoritas dari sektor transportasi dan listrik.

"Kalau lihat negara lain, waktu BBM (bahan bakar minyak) murah, EBT dilupakan karena mahal. Sedangkan masyarakat kita pendapatannya terbatas," ujar dia.
 

Baca juga: 

Transisi Energi Sulit Tercapai Jika Ekonomi Tak Tumbuh


Aviliani menyebut pemerintah bisa mengucurkan subsidi penggunaan EBT namun nominalnya pasti besar. Apalagi, biaya investasi untuk EBT juga tinggi.

"Di satu sisi investasi yang mahal, harga (EBT) akan mahal. PLN siapa yang subsidi? Ini dilema dan siapapun yang memimpin tidak mudah," ucap dia.

Aviliani mengusulkan pemimpin terpilih fokus melakukan jangka pendek. Misalnya melestarikan lingkungan dengan mengurangi sampah plastik.

"Serta dari sisi sosialnya tingkatkan pendapatan masyarakat. Karena bencana seperti banjir bukan cuma bencana tapi juga bermasalah ke pendapatan masyarakat," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)