Dolar Melempem saat Hubungan Dagang AS-Tiongkok Kembali 'Bergairah'

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar Melempem saat Hubungan Dagang AS-Tiongkok Kembali 'Bergairah'

Husen Miftahudin • 28 October 2025 09:04

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia seperti euro, yuan Tiongkok, dan dolar Australia. Optimisme atas kemungkinan kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok meningkatkan selera risiko dan mengurangi permintaan dolar AS.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 28 Oktober 2025, indeks dolar terakhir turun 0,11 persen di level 98,84, dengan euro naik 0,15 persen di level USD1,1643.
 
Sementara itu, yuan Tiongkok di pasar luar negeri naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan terhadap dolar di level 7,1015. Dolar Australia terakhir menguat 0,63 persen terhadap dolar AS di level USD0,6554. Mata uang Australia juga terdongkrak oleh komentar yang relatif agresif dari kepala bank sentral negara tersebut.
 
Di sisi lain, mata uang Jepang justru melemah dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi akan menerapkan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif. Terhadap yen Jepang, dolar relatif stabil pada hari itu di 152,92 yen.
 

Baca juga: Dolar AS Libas Yen, Capai Level Tertinggi dalam 2 Minggu


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

AS-Tiongkok mulai harmonis lagi

 
Presiden AS Donald Trump mengatakan Amerika Serikat dan Tiongkok siap untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Trump diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini di Korea Selatan.
 
Adapun pergerakan pasar valuta asing secara keseluruhan relatif tenang karena para pedagang juga menunggu beberapa pertemuan bank sentral penting minggu ini.
 
Bank-bank sentral kemungkinan akan mendominasi pergerakan pasar akhir pekan ini, dengan Federal Reserve dan Bank of Canada diperkirakan akan memangkas suku bunga. Sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan pada Kamis kemungkinan akan mempertahankan suku bunga.
 
Dengan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin yang telah lama diantisipasi, pasar akan mencermati tanda-tanda bank sentral tersebut mungkin sedang bersiap untuk mengurangi program pengetatan kuantitatifnya.
 
Para pedagang juga fokus pada pertemuan pada Selasa antara Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, di mana kedua pemimpin akan membahas masalah perdagangan.
 
Investor juga terus memantau indikasi kapan pemerintah federal AS akan dibuka kembali, mengingat ekonomi AS diperkirakan akan terpukul lebih besar jika penutupan pemerintah berlanjut lebih lama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)