Stok Minyak Mentah AS Melempem, Harga Minyak Dunia Terkerek Naik

Ilustrasi harga minyak mentah dunia. Foto: Unsplash.

Stok Minyak Mentah AS Melempem, Harga Minyak Dunia Terkerek Naik

Husen Miftahudin • 26 June 2025 08:57

Houston: Harga minyak dunia naik tipis, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya karena penarikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari perkiraan mengisyaratkan permintaan yang kuat, sementara investor tetap berhati-hati terhadap gencatan senjata Iran-Israel dan stabilitas di Timur Tengah.

Mengutip Investing.com, Kamis, 26 Juni 2025, harga minyak mentah Brent naik 12 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD67,80 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 20 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD65,12.

Kedua acuan harga minyak dunia tersebut naik hampir satu persen pada perdagangan Rabu, pulih dari kerugian di awal minggu setelah data menunjukkan permintaan AS yang kuat.

Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun minggu lalu karena aktivitas penyulingan dan permintaan meningkat, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan.

Persediaan minyak mentah turun sebanyak 5,8 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 20 Juni, kata EIA, melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan sebanyak 797 ribu barel.

Persediaan bensin secara tak terduga turun sebanyak 2,1 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan penambahan sebanyak 381 ribu barel karena pasokan bensin, yang merupakan proksi permintaan, naik ke level tertinggi sejak Desember 2021.
 

Baca juga: Bahlil Ungkap Strategi Pemerintah Hadapi Potensi Kenaikan Minyak Dunia


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

OPEC+ bakal kerek produksi lebih awal


Di sisi lain, OPEC+, yang menyatukan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, dapat memajukan kenaikan produksinya sekitar satu tahun dari rencana awal.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memuji berakhirnya perang antara Iran dan Israel dengan cepat dan mengatakan Washington kemungkinan akan mencari komitmen dari Teheran untuk mengakhiri ambisi nuklirnya pada pembicaraan dengan pejabat Iran minggu depan.

Trump juga mengatakan AS belum menghentikan tekanan maksimalnya terhadap Iran, termasuk pembatasan penjualan minyak Iran, tetapi mengisyaratkan potensi pelonggaran dalam penegakan hukum untuk membantu negara itu membangun kembali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)