Juli 2024, Pertumbuhan Harga Produsen AS Melambat Jadi 2,2%

Ilustrasi. Foto: Unsplash.

Juli 2024, Pertumbuhan Harga Produsen AS Melambat Jadi 2,2%

Husen Miftahudin • 14 August 2024 08:22

New York: Pertumbuhan harga produsen Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari yang diperkirakan pada skala tahunan pada periode Juli 2024, dan menjadi tanda terbaru dari berkurangnya tekanan inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini.

Mengutip Investing.com, Rabu, 14 Agustus 2024, indeks harga produsen untuk permintaan akhir tumbuh 2,2 persen per tahun pada bulan lalu, turun dari revisi 2,7 persen di Juni, menurut data Departemen Tenaga Kerja. Para ekonom telah menyerukan penurunan menjadi 2,3 persen.

Secara bulanan, angka PPI naik 0,1 persen, kurang dari yang diharapkan dan di bawah pertumbuhan 0,2 persen yang terlihat pada Juni.

Dengan mengeluarkan barang-barang yang lebih tidak stabil seperti bahan bakar dan makanan, yang disebut PPI inti melambat ke tarif bulanan dari 0,0 persen, dari revisi 0,3 persen pada Juni, dan kecepatan tahunan dari 2,4 persen, dari 3,0 persen.

Laporan ini dirilis sehari sebelum rilis data indeks harga konsumen yang lebih banyak ditunggu-tunggu, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap di 3,0 persen secara tahunan pada Juli, tidak berubah dari angka di Juni.
 

Baca juga: Jokowi Dorong Kepala Daerah Bisa Tarik Investor dan Jaga Inflasi
 

Pengaruhi kebijakan moneter Fed


Diketahui, Federal Reserve mempertahankan suku bunga kebijakannya pada akhir Juli di kisaran 5,25 persen sampai 5,50 persen yang sama seperti yang telah terjadi selama lebih dari satu tahun.

Meskipun demikian, Bank Sentral AS tersebut mengisyaratkan penurunan suku bunga dapat dilakukan secepatnya pada September jika inflasi terus mendingin.

Para investor akan menguraikan dataset untuk mencoba dan memutuskan apakah Federal Reserve akan melakukan pemangkasan sebesar 50 basis poin atau 25 bps pada pertemuan September, dengan alat CME FedWatch menunjukkan pasar terbagi secara merata di antara kedua opsi ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)