Sebelum melakukan proses grouting, pahami lebih dulu tentang kesalahan umum sampai tahap pengaplikasian yang tepat. (Foto: Freepik)
Jakarta: Grouting merupakan proses yang dilakukan dengan cara mengisi celah menggunakan material cair yang akan mengeras layaknya semen grouting.
Meski terkesan mudah, nyatanya proses tersebut memiliki tahapan yang cukup panjang dan rumit. Oleh karena itu, kesalahan mungkin saja dialami ketika melakukan grouting.
Untuk Anda yang ingin mengetahui secara lebih mendetail tentang grouting, mulai dari kesalahan yang umum dilakukan hingga tahapan yang tepat, Anda bisa menyimaknya pada poin-poin pembahasan berikut ini.
5 contoh kesalahan saat proses grouting
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,
grouting memiliki peranan yang sangat penting dan prosedurnya perlu dilakukan dengan hati-hati.
Akan tetapi, kesalahan dalam proses
grouting bisa saja terjadi. Supaya tidak mengulang hal yang sama, berikut ini contoh umum dari kesalahan selama melakukan prosedur menggunakan semen
grouting yang perlu diperhatikan.
- Ketidaksesuaian antara jenis produk dan kebutuhan
Kesalahan umum yang cukup sering dilakukan saat mengisi celah kosong pada proyek industri ialah adanya ketidaksesuaian antara jenis produk yang digunakan dengan kebutuhan.
Hal ini cukup fatal dan bisa menghasilkan struktur yang tidak optimal hingga kegagalan, karena tiap-tiap produk
grout dikhususkan untuk kebutuhan proyek yang berbeda.
Kebutuhan yang dimaksud di sini, yaitu mulai dari struktur, kondisi lingkungan, hingga kekuatan proyek.
Sebagai contoh, produk semen
grouting sebaiknya digunakan untuk proyek yang statusnya ringan sampai menengah.
Sementara produk semen berbasis bahan kimia atau zat aditif, sebaiknya digunakan untuk proyek yang ekstrem atau memang memiliki kebutuhan khusus.
- Ketidaktepatan komposisi campuran
Kesalahan selanjutnya, yaitu komposisi campuran yang sering tidak tepat. Umumnya, agar
grout bisa berfungsi dengan maksimal, produk tersebut perlu dibuat campuran dengan material lain seperti misalnya air.
Supaya bisa mendapatkan komposisi yang pas, pastikan Anda memperhatikan takaran dari air dan produk tersebut. Oleh karena masing-masing produk
grout punya karakteristik yang berbeda, maka takarannya pun akan berbeda pula.
Jadi sebelum menggunakan, pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian produk yang biasanya tertera di kemasan maupun pada kertas yang didapat dari pembelian sebelumnya.
Pasalnya, jika sampai salah mengatur takaran dan terlalu encer, hal ini bisa berakibat kekuatan yang dihasilkan akan berkurang. Sementara jika komposisinya terlalu kental, alhasil rongga atau celah jadi kurang bisa terisi dengan sempurna.
- Kurangnya persiapan pada permukaan
Sebelum melakukan prosedur
grouting, Anda disarankan untuk mempersiapkan permukaannya terlebih dahulu. Dengan membersihkan area yang akan di
grouting, hal ini bisa membuat produk jadi merekat dengan sempurna.
Sementara jika Anda kurang melakukan persiapan di permukaan tersebut yang mana mungkin masih banyak debu yang menempel, minyak, hingga air, maka bisa saja produk jadi kurang merekat.
Jadi, sebelum mengaplikasikan campuran
grout, pastikan terlebih dahulu bahwa permukaannya sudah bersih agar prosedur
grouting yang dilakukan berhasil.
- Tidak mengikuti instruksi penggunaan produk
Setiap produk
grout memiliki karakteristik dan mungkin cara pengaplikasian yang berbeda-beda. Untuk itu, Anda sebaiknya tidak mengabaikan instruksi penggunaan dari produk tersebut.
Jika Anda keliru melakukan tahapan-tahapan yang seharusnya dilakukan, proses
grouting bisa saja gagal. Hal ini juga meliputi soal anjuran takaran, metode pengaplikasian yang tepat, hingga durasi pengaplikasian.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh produsen terkait penggunaan produk
grout agar hasilnya bisa sempurna.
- Pengaplikasian produk tidak menyeluruh
Satu lagi kesalahan yang cukup umum dilakukan dalam tahap
grouting, yaitu pengaplikasian produk tidak dilakukan secara menyeluruh.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kekeliruan terhadap teknik yang dilakukan atau bisa juga ketika alat yang digunakan tidak sesuai.
Kalau ini sampai terjadi, maka celah masih tetap kosong yang bisa menyebabkan struktur lemah dan menjadi pemicu kerusakan di kemudian hari.
Tahapan proses grouting
Setelah mengetahui kesalahan yang sering dilakukan sewaktu
grouting, pada pembahasan kali ini akan diberikan penjelasan tentang tahapan yang tepat dari proses pengisian celah untuk memperkuat struktur beton tersebut.
Tahapan-tahapan yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:
- Membersihkan permukaan
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan ketika hendak melakukan proses
grouting, yaitu membersihkan area beton yang akan diisi terlebih dahulu.
Supaya prosedur
grouting berjalan lancar, maka Anda harus memastikan bahwa permukaan beton tersebut bersih dari berbagai kotoran mulai dari debu, air, minyak, dan sebagainya.
Proses pembersihan ini bisa dipermudah dengan menggunakan alat seperti salah satunya, yaitu alat aplikasi tekanan air.
- Memilih produk yang tepat
Jika area beton sudah dalam kondisi yang bersih, maka Anda bisa mencari tahu produk yang ingin Anda gunakan. Untuk semen
grouting, salah satu produk yang bisa Anda andalkan, yaitu
SikaGrout®-215 M.
Produk dari Sika ini sangat cocok digunakan untuk memperbaiki beton. SikaGrout®-215 M juga menawarkan berbagai keunggulan menarik mulai dari konsistensinya yang bisa diatur, tahan terhadap benturan, tidak beracun, tidak korosif, dan tidak mudah terbakar.
Selain itu, produk Sika satu ini juga memiliki ketahanan yang bagus terhadap minyak dan air garam serta kuat tekan akhir tinggi.
SikaGrout®-215 M hadir dalam kemasan berukuran 25 kilogram berisikan produk berbentuk bubuk berwarna abu-abu. Produk ini aman disimpan enam bulan dari tanggal produksi dan dapat digunakan jika segel belum dibuka.
- Mempersiapkan campuran
Jika sudah menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan, berikutnya Anda bisa langsung mempersiapkan campuran
grout.
Seperti yang sudah dibahas di atas, membuat campuran harus dilakukan dengan takaran yang tepat. Anda perlu membaca petunjuk penggunaan dari produk yang ingin digunakan.
Sebagai contoh, jika Anda ingin menggunakan SikaGrout®-215 M, berdasarkan informasi di situs resminya, perbandingan campuran yang bisa Anda gunakan yaitu 4,25 liter air per 25 kilogram kemasan.
Aplikasi dan finishing
Tahap selanjutnya dari proses
grouting ini, yaitu mengaplikasikan produk tersebut sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
(Foto: Freepik)
Anda bisa menggunakan alat bantu layaknya alat injeksi bertekanan tinggi atau bisa juga menggunakan pompa
grouting. Ketika melakukan tahap pengaplikasian ini, pastikan celah terisi sempurna.
Setelah seluruh rongga sudah teraplikasikan semen
grout, Anda bisa membiarkan produk mengeras sesuai dengan instruksi produsen.
Kemudian jika sudah keras, tahap
finishing bisa dilakukan dengan cara menghaluskan permukaannya agar menghasilkan tampilan yang lebih rapi dan bisa memberikan perlindungan tambahan.
SikaGrout®-215 M, solusi grouting yang tepat untuk bangunan Anda
Dari pembahasan di atas, diketahui bahwa supaya fungsi dari
grouting bisa maksimal, pengaplikasian produknya harus dilakukan dengan tepat.
Sebelum mengaplikasikan produk, pastikan permukaan beton bersih. Anda juga harus memperhatikan takaran antara produk
grout dan air dalam membuat campuran supaya celah bisa terisi secara menyeluruh.
Berbicara soal produk
grout, salah satu yang bisa Anda andalkan, yaitu SikaGrout®-215 M. Anda tidak perlu ragu menggunakan bahan material dari Sika karena perusahaan ini sudah berpengalaman di bidangnya selama 114 tahun.
Sika sendiri pertama kali meluncurkan produk
waterproofing semen di Indonesia. Perusahaan ini juga dipercaya untuk meng-
handle banyak proyek besar layaknya MRT.
Tak hanya itu, produk SikaGrout®-215 M juga pernah dijadikan sebagai solusi untuk proyek-proyek ternama, termasuk salah satunya PLTU Jawa 9 & 10 Super Critical, Banten.
Apabila Anda tertarik dengan produk semen grouting SikaGrout®-215 M, Anda bisa mencari tahu lebih detail tentang produk dan tentang perusahaan Sika dengan klik
di sini.