Ilustrasi. Medcom.id.
Kautsar Widya Prabowo • 21 February 2024 20:50
Jakarta: Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mendapati temuan miris soal politik uang. Survei Indikator mencatat pemilih yang memberikan suaranya karena uang meningkat di Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mencatat ada 35 persen responden yang menentukan pilihannya karena uang di Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019, kelompok pemilih ini hanya 28 persen.
"Pemilih oportunis menurun tapi pemilih transaksional atau pemilih wani piro meningkat," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara daring, Rabu, 21 Februari 2024.
Dalam survei Indikator yang dilakukan usai pencoblosan, Rabu, 14 Februari 2024, jumlah masyarakat yang menganggap politik uang tidak wajar, menurun. Artinya, jumlah masyarakat menilai politik uang hal yang wajar meningkat.
"Yang mengatakan politik uang tidak wajar dilakukan oleh calon anggota legislatif (caleg), tim sukses (timses), dan lainnya di 2019 (sebesar) 67 persen sekarang tinggal 49,6 persen," ujar jelasnya.
| Baca juga: Komnas HAM Sebut Masih Banyak Kelompok Rentan Sulit Menyalurkan Hak Pilih |