Tak Mampu Lawan Kedigdayaan Dolar AS, Rupiah Ditutup Jeblok 0,29% Hari Ini

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Tak Mampu Lawan Kedigdayaan Dolar AS, Rupiah Ditutup Jeblok 0,29% Hari Ini

Husen Miftahudin • 19 August 2025 16:37

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 19 Agustus 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.245,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 47,5 poin atau setara 0,29 persen dari posisi Rp16.198 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 47,5 poin, sebelumnya sempat melemah 55 poin di level Rp16.245,5 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.198 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.240 per USD. Rupiah turun hingga 83 poin atau setara 0,51 persen dari Rp16.157 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.241 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 79 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.162 per USD.
 

Baca juga: Rupiah Melemah dari Dolar AS Pagi Ini
 

Pasar fokus penyelesaian damai Rusia-Ukraina

 
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen fokus pasar yang tertuju pada Presiden AS Donald Trump menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Didampingi para pemimpin dari negara-negara besar Eropa, pertemuan tersebut bertujuan untuk merintis jalan menuju berakhirnya perang Rusia di Ukraina.
 
Dalam pernyataan publiknya, Trump berjanji AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari penyelesaian damai apa pun, meskipun ia tidak merinci bentuk atau cakupan jaminan tersebut. Zelensky menyambut baik pengumuman tersebut sebagai sebuah langkah maju yang besar. Trump mengatakan Putin dan Zelensky akan bertemu
 
Trump mengatakan ia telah mulai mengatur pertemuan antara Volodymyr Zelensky dari Ukraina dan Vladimir Putin dari Rusia dan mengusulkan diskusi tiga arah berikutnya, menjaga harapan tetap hidup untuk jalur menuju negosiasi. Para pemimpin Eropa di Washington mendesak gencatan senjata terlebih dahulu, sementara Trump mengisyaratkan dukungan untuk jaminan keamanan yang dipimpin Eropa bagi Kyiv.
 
Di sisi lain, pasar mencari kejelasan tentang tarif sekunder 25 persen Trump terhadap India. Pasar juga khawatir tentang tarif tambahan 25 persen AS yang dikenakan kepada India atas pembelian minyak Rusia, yang akan berlaku efektif pada 27 Agustus.
 
"Fokus pasar minggu ini adalah risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Rabu dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat, yang keduanya dapat memberikan petunjuk baru tentang prospek kebijakan moneter The Fed," jelas Ibrahim.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Pemerintah berencana tarik utang baru Rp781,87 triliun

 
Sementara dari dalam negeri, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rencana pemerintah yang akan menarik utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026. Hal ini terungkap dalam Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN 2026. Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 miliar yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman.
 
Adapun, pembiayaan utang berasal dari SBN antara lain Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara. Sementara itu, pinjaman pemerintah terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
 
"Pemerintah mengklaim pengelolaan utang dipastikan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, mengutamakan pembiayaan inovatif dan berkelanjutan," papar dia.
 
Dalam RAPBN 2026, pembiayaan utang dari SBN mencapai Rp749,19 triliun atau naik jika dibandingkan outlook 2025. Kemudian, pembiayaan pinjaman (neto) pada 2026 direncanakan sebesar Rp32,67 triliun atau turun 74,9 persen dibandingkan outlook 2025.
 
Pinjaman neto tersebut akan dipenuhi melalui pinjaman dalam negeri neto sebesar negatif Rp6.535,5 miliar (Rp6,53 triliun) dan pinjaman luar negeri neto sebesar Rp39.210,6 miliar (Rp39,21 triliun).
 
Kemudian, lanjut Ibrahim, hari ini akan digelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan memberikan asesmen terhadap kondisi perekonomian global serta domestik, termasuk setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mengejutkan pasar dengan capaian laju PDB 5,12 persen.
 
"Konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg memperkirakan, BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini yaitu 5,25 persen," tutur Ibrahim.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.240 per USD hingga Rp16.300 per USD," jelas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)