Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.
Rahmatul Fajri • 13 September 2025 17:44
Jakarta: Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, menilai usulan 1 orang hanya boleh punya 1 akun media sosial yang disampaikan Fraksi Partai Gerindra perlu dipertimbangkan. Mardani menyebut usulan itu bagus dan perlu dilakukan pendekatan literasi.
"Bagus, pendekatan literasi. Prinsipnya semua wajib bertanggung jawab. Tapi mesti dilakukan dengan pendekatan yang penuh kesadaran. Jangan pendekatan hukum," ujar Mardani, dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 13 September 2025.
Anggota Komisi II DPR RI itu berharap usulan itu bisa mencegah hoaks. Ia juga meminta agar intelejen turut mengawal dunia internet untuk menghindar berita palsu.
"Berkaca dari fake news dan info hoax, langkah ini bisa jadi kolaborasi bersama. Tapi penguatan intelejen untuk mengawal ruang maya yang sehat juga menjadi prasyarat," ujar Mardani.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Partai
Gerindra DPR, Bambang Haryadi, mengusulkan aturan satu orang satu akun media sosial (medsos) dan satu nomor ponsel. Hal tersebut disampaikan Bambang dalam merespons beredarnya isu liar tentang keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo, yang mundur dari anggota DPR demi menjadi menteri.
"Jadi kita kan paham bahwa sosial media itu benar-benar sangat terbuka dan susah. Isu apapun bisa dilakukan di sana. Kadang kita juga harus cermat dalam menanggapi isu sosial media itu," ujar Bambang.
Bambang menilai perlu ada aturan agar masyarakat Indonesia hanya memiliki satu akun di medsos. Ia mengklaim Swiss telah menerapkan aturan bahwa warganya hanya boleh memiliki satu nomor telepon dan satu akun medsos saja.
"Bahkan kami berpendapat bahwa ke depan, perlu juga
single account. Setiap warga negara hanya boleh memiliki satu akun. Kami belajar dari Swiss, misalnya, satu warga negara hanya punya satu nomor telepon. Hanya satu punya akun sosmed," ungkap Bambang.
Bambang mengatakan langkah pembatasan media sosial penting supaya orang-orang dapat memberikan informasi di medsos secara bertanggung jawab. Dengan begitu, akun-akun anonim atau akun
buzzer di medsos bisa hilang.