Dolar AS Melemah

Ilustrasi, dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Dolar AS Melemah

Husen Miftahudin • 6 August 2024 10:11

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB).
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 6 Agustus 2024, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,5 persen menjadi 102,689.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0951 dari USD1,0913 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2757 dari USD1,2806 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 143,51 yen Jepang, lebih rendah dari 146,49 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8507 franc Swiss dari 0,8590 franc Swiss.
 
Di sisi lain, dolar AS juga turun menjadi 1,3832 dolar Kanada dari 1,3869 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,5758 kronor Swedia dari 10,5838 kronor Swedia.
 

Baca juga: Pasar Saham AS Ambruk
 

Ekonomi AS di ambang resesi

 
Sementara itu, data pekerjaan AS minggu lalu yang lebih rendah dari perkiraan, bersama dengan pendapatan yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar dan meningkatnya kekhawatiran atas ekonomi Tiongkok, telah memicu aksi jual global pada saham, minyak, dan mata uang berimbal hasil tinggi.
 
Pada Senin, penarikan aset-aset berisiko secara global mengalami perubahan yang mengejutkan, dengan pasar ekuitas dalam mode kehancuran akibat kekhawatiran AS sedang menuju resesi yang mengguncang para investor.
 
Para pembuat kebijakan bank sentral AS pada Senin menepis anggapan data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang terjerumus dalam resesi bebas, tetapi juga memperingatkan Federal Reserve perlu memangkas suku bunga untuk menghindari hasil seperti itu.
 
Para pedagang kini mengantisipasi pelonggaran sebesar 109 basis poin (bps) tahun ini dari Fed, dengan pemotongan sebesar 50 bps pada September diperkirakan memiliki peluang sebesar 75 persen, alat CME FedWatch menunjukkan.
 
Fokus investor akan tertuju pada keputusan kebijakan Bank Sentral Australia di kemudian hari, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)