Wall Street Bagi-bagi Cuan Berkat Kenaikan Lowongan Pekerjaan di AS

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Michael Nagle.

Wall Street Bagi-bagi Cuan Berkat Kenaikan Lowongan Pekerjaan di AS

Husen Miftahudin • 4 June 2025 07:53

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), didukung oleh musim laporan laba yang kuat dan peningkatan lowongan kerja yang tak terduga.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 4 Juni 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 214,16 poin, atau 0,51 persen, menjadi 42.519,64. Indeks S&P 500 naik 34,43 poin, atau 0,58 persen, menjadi 5.970,37. Indeks Nasdaq Composite naik 156,34 poin, atau 0,81 persen, menjadi 19.398,96.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor teknologi dan energi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,48 persen dan 1,11 persen. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan real estat memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,39 persen.
 
Data baru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat sedikit menjadi sekitar 7,39 juta pada akhir April, naik dari 7,2 juta pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah prospek global yang suram.
 
Pasalnya, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya, yang menyoroti efek mengerikan dari strategi tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu terhadap investasi dan kepercayaan bisnis.
 
Ekonomi AS, misalnya, diperkirakan akan melambat secara signifikan, dari pertumbuhan 2,8 persen pada 2024 menjadi hanya 1,6 persen pada 2025 dan 1,5 persen pada 2026, menurut proyeksi baru OECD tersebut.
 

Baca juga: Wall Street Sukses Raup Cuan Meski Ada Hambatan Perdagangan


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Utang Pemerintah AS dikhawatirkan melonjak

 
Menambah ketegangan ekonomi, raja teknologi Elon Musk menyampaikan kritik pedas terhadap proposal pajak dan pengeluaran andalan Trump yang saat ini sedang diajukan di Kongres. Ia menyebut undang-undang tersebut sebagai kekejian yang menjijikkan, menandai kritik publiknya yang paling tajam sejauh ini terhadap RUU tersebut.
 
CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon juga kembali menyatakan kekhawatiran yang berkembang, dan utang Pemerintah AS yang meningkat pesat dapat segera menciptakan tantangan serius bagi pasar obligasi.
 
Namun, di tengah kondisi ekonomi yang hati-hati, ada beberapa titik terang di pasar saham. Perusahaan-perusahaan kecil mengalami peningkatan, dengan indeks Russell 2000 naik 1,5 persen, dan pergeseran bersejarah terjadi di puncak dunia teknologi.
 
Nvidia mencapai tonggak sejarah baru pada Selasa, menjadi perusahaan paling bernilai di dunia lagi. Kapitalisasi pasar raksasa chip AI itu melonjak menjadi USD3,444 triliun, sedikit melampaui Microsoft yang mencapai USD3,441 triliun.
 
Pencapaian itu mencerminkan optimisme Wall Street yang berkelanjutan seputar kecerdasan buatan, bahkan ketika kekhawatiran ekonomi yang lebih luas membebani sentimen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)