Wall Street Sukses Raup Cuan Meski Ada Hambatan Perdagangan

Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua

Wall Street Sukses Raup Cuan Meski Ada Hambatan Perdagangan

Husen Miftahudin • 3 June 2025 08:27

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor tampaknya mengabaikan ketegangan perdagangan global yang baru.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 3 Juni 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 35,41 poin, atau 0,08 persen, menjadi 42.305,48. Indeks S&P 500 naik 24,25 poin, atau 0,41 persen, menjadi 5.935,94. Indeks Nasdaq Composite naik 128,85 poin, atau 0,67 persen, menjadi 19.242,61.
 
Sebanyak sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,15 persen dan 0,89 persen. Sementara itu, sektor industri melawan tren dengan penurunan sebesar 0,24 persen.
 
AS telah secara serius merusak konsensus yang dicapai selama perundingan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS di Jenewa dengan secara berturut-turut memperkenalkan berbagai tindakan pembatasan diskriminatif terhadap Tiongkok, kata Kementerian Perdagangan Tiongkok.
 
Langkah-langkah ini termasuk mengeluarkan panduan tentang kontrol ekspor chip kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), menghentikan penjualan perangkat lunak desain cip ke Tiongkok, dan mengumumkan pencabutan visa bagi pelajar Tiongkok, menurut juru bicara kementerian.
 
Sementara itu, ketegangan dengan Uni Eropa meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja menjadi 50 persen. Sebagai tanggapan, juru bicara Uni Eropa memperingatkan langkah tersebut dapat menggagalkan negosiasi yang sedang berlangsung.
 
"Pasar melihat putaran terbaru ancaman tarif dan meningkatnya retorika terhadap Tiongkok, UE, dan baja sebagai dorongan untuk menggerakkan negosiasi menuju garis akhir," kata Jamie Cox, mitra pengelola di Harris Financial Group.
 

Baca juga: Kekhawatiran Tarif Trump Berlanjut, Saham Berjangka AS Jeblok


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

S&P 500 cetak kinerja terkuat

 
Saham AS memasuki Juni dengan hati-hati setelah reli kuat pada Mei, saat S&P 500 melonjak lebih dari enam persen, menandai bulan terbaiknya sejak November 2023 dan kinerja Mei terkuat sejak 1990.
 
Meskipun ada kekhawatiran tarif baru dapat memicu inflasi, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan kenaikan harga kemungkinan hanya akan berlangsung sebentar. Ia menambahkan skenario ini dapat memberi ruang bagi Fed untuk melakukan pemotongan suku bunga 'positif' pada 2025.
 
"Saya mendukung peninjauan terhadap dampak tarif terhadap inflasi jangka pendek saat menetapkan suku bunga kebijakan," kata dia.
 
Saat musim laporan keuangan berakhir, beberapa perusahaan terkemuka masih akan melaporkan kinerjanya minggu ini, termasuk CrowdStrike, Broadcom, DocuSign, dan Lululemon.
 
Ke depannya, pasar akan mencermati data ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini, terutama laporan ketenagakerjaan nonpertanian Mei yang akan dirilis Jumat, yang dapat menjelaskan bagaimana sengketa dagang yang sedang berlangsung dan perubahan ekspektasi suku bunga akan memengaruhi perekonomian AS yang lebih luas.
 
Pada Senin, data baru dari Institute for Supply Management menunjukkan kontraksi berkelanjutan di sektor manufaktur AS, dengan impor turun ke level terendah sejak 2009.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)