Sikap Hawkish The Fed Tahan Kenaikan Harga Emas Dunia

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Sikap Hawkish The Fed Tahan Kenaikan Harga Emas Dunia

Husen Miftahudin • 26 June 2025 11:09

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) bergerak stabil namun rentan terkoreksi di awal perdagangan Kamis, 27 Juni 2025, seiring pelaku pasar mencerna pernyataan terbaru dari pejabat The Fed dan data ekonomi AS yang mengecewakan.

Berdasarkan pantauan pasar, harga emas diperdagangkan di kisaran USD3.334 per troy ons, naik tipis sekitar 0,34 persen setelah sebelumnya sempat menguat akibat pelemahan dolar AS dan meredanya ketegangan geopolitik.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha mengingatkan secara teknikal, tekanan bearish masih cukup kuat membayangi pergerakan harga emas.

"Jika kita lihat dari kombinasi candlestick harian dan indikator Moving Average, tren penurunan masih dominan. Ada potensi harga kembali melemah jika tekanan jual berlanjut," jelas Andy dikutip dari analisis harian, Kamis, 26 Juni 2025.

Selain itu, pernyataan hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell menjadi salah satu sentimen utama yang membatasi penguatan harga emas. Dalam kesaksiannya di hadapan Kongres AS, Powell menegaskan meskipun ada sinyal pelemahan inflasi, bank sentral tetap berhati-hati dan siap mengelola risiko lonjakan harga.

Powell menyebut lonjakan harga akibat tarif atau faktor eksternal bisa saja bersifat sementara, namun The Fed tidak akan gegabah dalam menurunkan suku bunga.

Senada dengan Powell, Presiden Fed Boston Susan Collins juga menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, kebijakan moneter saat ini masih tepat, tetapi tidak menutup kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun jika data ekonomi memburuk. Sinyal ini membuat pasar tetap diliputi ketidakpastian, yang berdampak pada gerak harga emas.
 

Baca juga: Kilau Harga Emas Dunia Akhirnya Mulai Mentereng Lagi


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Data ekonomi AS jadi sorotan


Sementara itu, data ekonomi terbaru dari AS turut menjadi sorotan. Penjualan Rumah Baru AS tercatat turun tajam sebesar 13,7 persen pada Mei, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan hanya sekitar empat persen. Tingginya suku bunga hipotek yang mendekati tujuh persen menjadi salah satu faktor utama yang menekan sektor perumahan.

Selain itu, pasar juga tengah menantikan rilis data penting seperti Pesanan Barang Tahan Lama, Produk Domestik Bruto (PDB), dan Klaim Tunjangan Pengangguran untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kondisi perekonomian AS.

Melihat kondisi pasar saat ini, Andy memprediksi pergerakan harga emas hari ini akan berada di kisaran yang cukup sensitif. Jika tekanan bearish berlanjut, XAU/USD berpeluang melemah ke area support di USD3.295 per troy ons. Sebaliknya, apabila terjadi rebound teknikal, potensi kenaikan menuju level USD3.353 per troy ons masih terbuka.

"Pasar saat ini sangat sensitif terhadap pernyataan The Fed dan rilis data ekonomi AS, seperti Pesanan Barang Tahan Lama, angka PDB, dan Klaim Tunjangan Pengangguran. Selama ketidakpastian ini berlangsung, emas masih berpotensi bergerak volatil dalam range terbatas," papar Andy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)