Harga Minyak Dunia Naik Lagi, Brent Dibanderol USD73,51/Barel

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Naik Lagi, Brent Dibanderol USD73,51/Barel

Husen Miftahudin • 31 July 2025 09:48

Houston: Harga minyak dunia naik untuk hari keempat berturut-turut pada perdagangan Kamis, karena investor khawatir tentang kekurangan pasokan di tengah desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk resolusi cepat terhadap perang di Ukraina dan ancaman tarif pada negara-negara yang membeli minyak Rusia.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 31 Juli 2025, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September, yang akan berakhir pada Kamis, naik 27 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD73,51 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk September naik 37 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD70,37 per barel.

Kedua acuan harga minyak dunia itu ditutup satu persen lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Kontrak Brent Oktober yang lebih aktif naik 29 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD72,76.

Pada Selasa, Trump mengatakan ia akan mulai mengenakan tindakan terhadap Rusia, termasuk tarif sekunder 100 persen pada mitra dagangnya itu, jika Rusia tidak membuat kemajuan dalam mengakhiri perang dalam waktu 10-12 hari, memajukan tenggat waktu sebelumnya yaitu 50 hari.
 

Baca juga: Meski Terus Didesak Trump, Fed Masih Ogah 'Sunat' Suku Bunga


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Negosiasi tarif Trump


Di sisi lain, Trump mengatakan AS masih bernegosiasi dengan India mengenai perdagangan setelah mengumumkan sebelumnya pada hari itu AS akan mengenakan tarif 25 persen pada barang-barang yang diimpor dari negara tersebut mulai 1 Agustus.

AS juga telah memperingatkan Tiongkok, pembeli minyak Rusia terbesar, mereka dapat menghadapi tarif besar jika terus membeli.

Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi baru terhadap lebih dari 115 individu, entitas, dan kapal yang terkait dengan Iran, sebagai tanda pemerintahan Trump menggandakan kampanye 'tekanan maksimum' setelah mengebom situs nuklir utama Teheran pada Juni. Tiongkok adalah pembeli utama minyak Iran.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik 7,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 Juli menjadi 426,7 juta barel, didorong oleh penurunan ekspor, ungkap Badan Informasi Energi (EIA). Para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,3 juta barel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)