Meski Terus Didesak Trump, Fed Masih Ogah 'Sunat' Suku Bunga

Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Meski Terus Didesak Trump, Fed Masih Ogah 'Sunat' Suku Bunga

Husen Miftahudin • 31 July 2025 08:30

New York: Federal Reserve Amerika Serikat (AS) pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) kembali mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada level 4,25 persen hingga 4,5 persen, meskipun menghadapi tekanan besar dan kritik tajam dari Presiden AS Donald Trump.
 
"Meskipun fluktuasi ekspor neto terus memengaruhi data, indikator terbaru menunjukkan pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat pada paruh pertama tahun ini. Tingkat pengangguran tetap rendah, dan kondisi pasar tenaga kerja tetap solid. Inflasi tetap agak tinggi," demikian pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) seperti dikutip dari Xinhua, Kamis, 31 Juli 2025.
 
Fed mengungkapkan, ketidakpastian tentang prospek ekonomi Negeri Paman Sam tetap tinggi. Adapun, perekonomian AS tumbuh sebesar 3,0 persen (yoy) pada kuartal kedua, rebound dari kontraksi sebesar 0,5 persen pada kuartal pertama.
 
"FOMC sangat berkomitmen untuk mendukung lapangan kerja maksimum dan mengembalikan inflasi ke target dua persen," tegas FOMC menambahkan.
 
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS sendiri tercatat naik sebesar 2,7 persen pada Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan mengalami kenaikan terbesar sejak Februari, yang dipandang sebagai awal dari inflasi yang didorong oleh tarif.
 
Di antara 12 anggota pemilih FOMC, dua orang memilih pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Sementara seorang anggota dewan Fed tidak memberikan suara.
 
"Bagi saya, dan hampir seluruh komite, perekonomian tampaknya tidak berjalan sebagaimana mestinya, seolah-olah kebijakan restriktif menghambatnya secara tidak tepat, dan kebijakan restriktif yang moderat tampaknya tepat," ucap Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers.
 

Baca juga: Tumbuh 3,0% di Kuartal II, Ekonomi AS Bangkit usai Kontraksi


(Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Yin Bogu)
 

Arahan kebijakan moneter pascaimplementasi tarif Trump

 
Powell mengakui, The Fed belum menentukan apakah akan memangkas suku bunga pada pertemuan September. Pernyataan ini dilontarkan mengingat Trump sudah mulai mengimplementasikan tarif impor perdagangan dari berbagai negara, per 1 Agustus 2025.
 
"Tarif yang lebih tinggi mulai terlihat lebih jelas pada harga beberapa barang, tetapi dampak keseluruhannya terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi masih harus dilihat," sebut Powell.
 
The Fed tidak mempertimbangkan biaya perubahan suku bunga bagi pemerintah dan kebutuhan fiskal pemerintah federal. "Tidak ada bank sentral di negara maju yang melakukan hal itu. Jika kami melakukannya, itu tidak akan baik, baik bagi kredibilitas kami maupun kredibilitas kebijakan fiskal AS," jelas Powell menambahkan.
 
Trump sekali lagi mendesak Powell untuk menurunkan suku bunga, dengan mengutip data PDB yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal kedua. "Tidak ada inflasi! Biarkan orang membeli, dan membiayai kembali, rumah mereka!" tukas Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)