Dolar AS Keok Dikeroyok 6 Mata Uang Utama Dunia

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar AS Keok Dikeroyok 6 Mata Uang Utama Dunia

Husen Miftahudin • 17 July 2025 08:30

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) melemah tetapi menguat dari level terendahnya pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Presiden AS Donald Trump membantah kabar ia berencana memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 17 Juli 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,23 persen menjadi 98,392.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,1628 dari USD1,1603 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi USD1,3409 dari USD1,3390 pada sesi sebelumnya.
 
Sementara itu, dolar AS dibeli 147,94 yen Jepang, turun dari 148,85 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,8018 franc Swiss dari 0,8018 franc Swiss.
 
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga melemah menjadi 1,3702 dolar Kanada dari 1,3716 dolar Kanada. Namun, dolar AS menguat menjadi 9,7339 kronor Swedia dari 9,7228 kronor Swedia.
 

Baca juga: Trump Membantah Ingin Pecat Ketua Fed


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Trump bantah ingin pecat Ketua The Fed

 
Meski membantah, Trump mengaku pemecatan Powell itu kemungkinannya sangat kecil. "Saya tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun, tetapi saya pikir kemungkinannya sangat kecil kecuali dia harus pergi karena penipuan," kata Trump.
 
Adapun, penipuan yang dimaksud Trump yakni terkait dengan kritik Gedung Putih dan anggota parlemen Republik baru-baru ini tentang pembengkakan biaya dalam renovasi kantor pusat bersejarah The Fed senilai USD2,5 miliar di Washington.
 
Diketahui, memberhentikan Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei akan berdampak negatif bagi dolar. Ini karena akan merusak kredibilitas dalam sistem keuangan AS dan dolar sebagai mata uang safe haven.
 
Trump telah mengecam Powell selama berbulan-bulan karena tidak menurunkan suku bunga, yang menurutnya seharusnya satu persen atau lebih rendah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)