Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tangsel, Deden Deni. (Metrotvnews/ Hendrik Simorangkir).
Hendrik Simorangkir • 10 November 2025 14:05
Tangerang: Seorang siswa kelas 1 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami luka-luka di bagian kepalanya viral di media sosial. Siswa tersebut diduga menjadi korban bullying teman kelasnya.
Kejadian tersebut viral di media sosial Instagram @seputartangsel. Akun tersebut menuliskan kiriman dari kakak korban yang berisi 'adik saya kena korban pembullyan di SMPN 19 Tangsel pada tanggal 20 Oktober 2025, bagian kepalanya dipukul pakai kursi sekolah yang besi. Sehari setelah pembullyan itu dia baru ngadu ke keluarga karna sudah gakuat nahan sakit di kepalanya'.
Kondisi korban saat ini sangat memprihatinkan. Badannya sudah tidak mampu digerakkan, seluruh tubuh terasa lemas, matanya mulai sedikit rabun, sering pingsan, dan tidak nafsu makan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tangsel Deden Deni, mengatakan kasus itu sudah ditangani pihaknya. Sekolah terkait juga telah melakukan penanganan secara internal.
"Dari awal sudah kita tangani kejadiannya, sudah kami mediasi, masing-masing orang tua sudah ketemu dengan pihak sekolah, dengan pendampingnya juga. Dan sudah ada kesepakatan juga, kalau yang bersangkutan sudah siap membantu biaya pengobatan korban," ungkap Deden, Senin, 10 November 2025.

Ilustrasi bullying/Medcom
Deden menuturkan pihaknya belum memastikan jika kasus itu termasuk
bully atau bukan. Pihaknya masih memastikan kesehatan dari korban.
"Kejadiannya di kelas, saat jam istirahat, cuma pastiin seperti apa, jadi saya masih cari informasi, tapi hari ini kita fokus ke anaknya dulu. Kalau dibilang
bully, ya kita lagi memastikan dulu, memastikan apakah betul atau memang bercanda atau bagaimana," jelas Deden.
Menurut Deden, penanganan kesehatan korban selama perawatan di
rumah sakit ditanggung oleh pihak keluarga diduga pelaku. Pihaknya juga belum memastikan apa yang dialami korban saat ini.
"Awalnya korban dibawa ke RS Colombia, tapi sekarang sudah dibawa ke RS Fatmawati. Kita lihat hasil diagnosisnya seperti apa, dan kita pasti mendampingi korban dan anak yang bersangkutan itu. Sudah ada kesepakatan, yang bersangkutan sudah siap membantu biaya pengobatan korban," ujar Deden.