Dolar AS. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 14 August 2025 09:02
Jakarta: Dolar Amerika Serikat (AS) melemah untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), sehari setelah data inflasi AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan dan tekanan baru dari Presiden AS Donald Trump untuk suku bunga yang lebih rendah semakin memperburuk aksi jual.
Mengutip Xinhua, Kamis, 14 Agustus 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 97,839.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,17 dari USD1,1669 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3567 dari USD1,3496 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 147,44 yen Jepang, lebih rendah dari 147,73 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8056 franc Swiss dari 0,8074 franc Swiss
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga turun menjadi 1,3771 dolar Kanada dari 1,3777 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 9,5529 kronor Swedia dari 9,5486 kronor Swedia.
Baca juga: Dolar AS Tergelincir di Tengah Kenaikan Moderat Inflasi |