Dolar AS dan Euro. Foto: Xinhua/Zheng Huansong.
Husen Miftahudin • 4 July 2025 09:05
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang utama, termasuk yen, euro, dan franc Swiss pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), setelah data menunjukkan ekonomi AS menciptakan lebih banyak lapangan kerja daripada yang diharapkan, yang menandakan Federal Reserve mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memangkas suku bunga.
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 4 Juli 2025, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,40 persen menjadi 97,135. Kenaikan ini terjadi secara berturut-turut pada dua sesi perdagangan, meskipun pergerakannya masih mendekati level terendah.
Dolar AS menguat 0,94 persen menjadi 145,075 terhadap yen Jepang dan naik 0,39 persen menjadi 0,7955 terhadap franc Swiss. Euro melemah 0,41 persen pada USD1,175350. Euro berada di jalur untuk hari kedua berturut-turut mengalami kerugian.
Kenaikan dolar terjadi setelah data tersebut disertai dengan peningkatan imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil obligasi dua tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga untuk Federal Reserve, naik 9,7 basis poin menjadi 3,789 persen. Imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun naik 5,5 basis poin menjadi 4,348 persen.
Dolar menguat 0,14 persen menjadi 7,17 terhadap yuan Tiongkok di luar negeri. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen setelah melemah pada sesi sebelumnya menyusul aksi jual obligasi pemerintah, menjadi USD1,3646.
Baca juga: Data Tenaga Kerja AS Suram Bikin Dolar AS Ambruk Lagi |