Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 4 February 2024 06:53
Jakarta: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Brawijaya Malang menyoroti narasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung satu putaran. Narasi tersebut dianggap propaganda politik yang tidak memiliki dasar argumen yang kuat.
Perwakilan Komisariat HMI Brawijaya Evan Rayhan mengatakan Undang-Undang menjamin penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu). Dalam aturan dijelaskan kemungkinan pemilihan dalam dua putaran.
"Menolak narasi pemilihan presiden satu putaran, dan memberikan ruang masyarakat untuk bebas memilih serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal proses Pemilu 2024 secara demokratis," kata Rayhan dalam keterangan tertulis kepada Medcom.id, Minggu, 4 Februari 2024.
Pihaknya menilai pilpres satu putaran adalah isu lembaga survei dan konsultan politik yang pertama kali dihembuskan paslon tertentu. Sehingga, wajar ada penilaian isu tersebut merupakan propaganda politik.
"Kami menilai masyarakat memiliki hak dan kebebasan memilih dan jangan terjebak dengan propaganda politik satu putaran," kata Rayhan.
Baca juga: Suara Kritik Dunia Kampus kepada Jokowi Makin Menggema |