Ibu Alvaro Kiano Nugroho, Arumi (baju hitam). Foto: Metro TV/Dody Soebagio.
Jakarta: Ibu Alvaro Kiano Nugroho, Arumi, tiba di rumah duka Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Arumi yang datang dari Malaysia tak kuasa menahan tangis ketika tiba dan bertemu keluarga.
"Enggak menyangka sama sekali (Alvaro ditemukan dalam keadaan tewas), belum bisa banyak jawab. Terima kasih banyak ya," kata Arumi di lokasi, dikutip pada Selasa, 25 November 2025.
Dia tak bisa berbicara banyak. Arumi menyerahkan kasus itu ke polisi.
"Terima kasih Polsek Pesanggrahan, polres,
Polri, dan Bu Seala yang selalu follow up berita hilangnya Alvaro sampai akhirnya ditemukan. Itu saja, terima kasih banyak," ujar Arumi.
Alvaro dinyatakan hilang pada Kamis, 6 Maret 2025. Mulanya Alvaro meminta izin pergi ke Masjid Al-Muflihun, namun tak kunjung pulang ke rumah.
Keesokan harinya, 7 Maret 2025, keluarga melaporkan anak hilang ke Polsek Pesanggrahan. Teranyar, diketahui bahwa Alvaro diculik dan dibunuh dengan cara dibekap oleh ayah tirinya, Alex Iskandar.
Pembekapan ini terjadi karena selama diculik Alvaro terus menangis.
Ibu Alvaro Kiano Nugroho, Arumi. Foto: Metro TV/Dody Soebagio.
Jasad Alvaro sempat disimpan selama tiga hari oleh pelaku di garasi mobil kediamannya. Kemudian, jasad bocah 6 tahun itu dibuang menggunakan mobil ke Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Setelah delapan bulan berlalu, akhirnya polisi menemukan jasad Alvaro dengan bantuan informasi saksi dan anjing pelacak atau K-9. Alex yang mulanya mengelabui petugas kepolisian dan keluarga dengan pura-pura ikut mencari korban, akhirnya terkuak dia pelakunya.
Alex ditangkap dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, nahas ia bunuh diri di ruangan konseling setelah ditetapkan tersangka dan hendak dimasukkan ke ruang tahanan. Meski meninggal, motif pembunuhan ini diduga karena dendam dengan Arumi. Pelaku merasa istrinya, yaitu ibu Alvaro selingkuh di Malaysia.