Kakek Alvaro Kiano Nugroho, Tugimin. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 25 November 2025 10:20
Jakarta: Alvaro Kiano Nugroho, bocah 6 tahun yang tewas dibunuh ayah tirinya, Alex Iskandar belum dimakamkan. Pemakaman menunggu hasil tes DNA keluar dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Informasi ini disampaikan kakek Alvaro, Tugimin, 71, saat ditemui di kediamannya Gang Al Muflihun, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa pagi, 25 November 2025. Tugimin menyebut DNA ibu Alvaro, Arumi telah diambil untuk dicocokkan pada Senin malam, 24 November 2025.
"Jadi kita tinggal menunggu hasil keluar gitu. Baru bisa kita yakin dan kita urus untuk pemakamannya," kata Tugimin kepada Tim Liputan Metro TV, Selasa, 25 November 2025.
Tugimin belum mengetahui pasti kapan tes DNA keluar, sebab pihak kepolisian tidak memberikan kepastian. Menurut Tugimin, polisi memprioritaskan agar hasilnya bisa keluar secepatnya.
Dia mengaku telah menyiapkan makam untuk Alvaro di tanah wakaf Masjid Al-Muflihun. Jaraknya tidak jauh dari rumah agar bisa merawat dengan maksimal.
Diketahui, ibu Alvaro bernama Arumi telah tiba dari Malaysia pada Senin siang, 24 November 2025. Namun, awak media tidak bisa mewawancarai karena masih terpukul dan tengah istirahat di kamarnya.
Alvaro dinyatakan hilang pada Kamis, 6 Maret 2025. Mulanya Alvaro meminta izin pergi ke Masjid Al-Muflihun, namun tak kunjung pulang ke rumah.
Keesokan harinya, 7 Maret 2025, keluarga melaporkan anak hilang ke Polsek Pesanggrahan. Teranyar, diketahui bahwa Alvaro diculik dan dibunuh dengan cara dibekap oleh ayah tirinya, Alex Iskandar. Pembekapan ini terjadi karena selama diculik Alvaro terus menangis.
Alvaro Kiano Nugroho. Foto: Dok. Polsek Pesanggrahan.
Jasad Alvaro sempat disimpan selama tiga hari oleh pelaku di garasi mobil kediamannya. Kemudian, jasad bocah 6 tahun itu dibuang menggunakan mobil ke Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Setelah delapan bulan berlalu, akhirnya polisi menemukan jasad Alvaro dengan bantuan informasi saksi dan anjing pelacak atau K-9. Alex yang mulanya mengelabui petugas kepolisian dan keluarga dengan pura-pura ikut mencari korban, akhirnya terkuak dia pelakunya.
Alex ditangkap dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, nahas ia bunuh diri di ruangan konseling setelah ditetapkan tersangka dan hendak dimasukkan ke ruang tahanan. Meski meninggal, motif pembunuhan ini diduga karena dendam dengan Arumi. Pelaku merasa istrinya, yaitu ibu Alvaro selingkuh di Malaysia.