Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 10 April 2025 07:49
Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Rabu, 9 April 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari ekonomi Indonesia yang belum cukup kuat balas tarif Trump hingga AS terus buka ruang negosiasi soal tarif.
Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. Ekonomi Indonesia Belum Cukup Kuat Balas Tarif Trump
Penerapan tarif resiprokal (timbal balik/balasan) oleh Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump diprediksi memberi tekanan besar bagi perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Peneliti Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai Indonesia belum memiliki daya tahan ekonomi yang memadai untuk menghadapi efek kebijakan tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Manufaktur RI Tetap Ekspansif di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Global
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, aktivitas manufaktur Indonesia terus berada pada tren positif. Pada Maret 2025, PMI Manufaktur Indonesia tercatat pada level 52,4, melanjutkan tren ekspansif sejak Desember 2024.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. ADB Ramal Ekonomi di Asia Pasifik Tergerus, Bagaimana dengan Indonesia?
Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam laporan prakiraan terbarunya menyampaikan, perekonomian di kawasan Asia dan Pasifik akan tumbuh 4,9 persen tahun ini. Angka ini terpangkas dari 5,0 persen pada tahun lalu.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Terpopuler Ekonomi: Nasib Emas di Tengah Ambruknya Pasar Saham-Rupiah |